Setiap orang tua merasa bayinya jenius. Mungkin ada benarnya. Bayi
yang baru lahir sudah bisa merasakan dan menangkap begitu banyak hal.
Inderanya berkembang sejak masih di dalam kandungan. Dan,
perkembangannya itu semakin pesat dalam satu tahun pertama bahkan mampu
memproses semua informasi yang diterima sehingga dia menjadi terikat
kepada Anda. Simak jawaban-jawaban menakjubkan atas pertanyaan yang satu
ini:
Sejauh mana daya tangkap bayi saya?
Indera Pendengaran
Bayi sudah bisa mendeteksi suara bahkan saat ia berada dalam kandungan pada trimester ketiga kehamilan. Indera ini sudah peka saat bayi lahir ke dunia. Ia akan mengenali suara-suara yang sering terdengar saat di kandungan, terutama suara Anda sebagai ibunya. Ia bahkan bisa mengenali lagu atau cerita yang berulang kali Anda perdengarkan untuknya di usia enam minggu terakhir kehamilan. “Saat ia berusia 1 bulan, bayi bisa membedakan perbedaan suku kata dalam suara yang didengarnya seperti ‘pa’ dan ‘ba’,” ujar Michael Yogman, MD, dokter anak di Mount Auburn Hospital, Cambridge, Massachusetts. Pada saat bayi berusia 6 bulan, ia mulai bisa mengenali namanya dan merespons panggilan tersebut. Usia ini juga merupakan tahap awal saat bayi mulai bisa mengoceh tanpa makna dan menemukan satu jenis suara yang sangat disukainya, yaitu: suaranya sendiri!
Bunyi yang disukai bayi
Indera Pengelihatan
Penglihatan justru merupakan indera yang paling kurang dikembangkan saat bayi berada dalam kandungan. “Bayi yang baru lahir hanya bisa melihat dalam jarak pandang sekitar 30 cm,” ujar Roni Leiderman, PhD, Dekan Mailman Segal Institute untuk Early Childhood Studies di Nova Southeastern University. Di luar jarak pandang itu, dunia hanya terlihat seperti bayangan samar saja di matanya. Mata bayi belum berfungsi dengan baik saat ia lahir sehingga ia tidak dapat memfokuskan pandangannya. Pandangannya yang terbatas itu justru akan semakin membentuk ikatan emosional dengan Anda. “Jarak pandang bayi yang baru lahir sudah cukup untuk bisa melihat wajah ibu dengan jelas saat Anda menyusuinya,” kata Dr. Leiderman.
Yang terlihat dalam pandangan bayi
Bayi baru lahir: Bayi senang sekali memperhatikan wajah Anda, terutama bagian wajah yang cukup kontras seperti mata dan rambut. Karena penglihatannya belum sempurna, ia akan terpesona dengan perbedaan warna hitam dan putih, pola yang tegas serta benda besar yang berwarna terang.
Usia 2 bulan: Kini setelah mata bayi mulai bisa beradaptasi dengan baik dan mulai berkembang, kebanyakan bayi dapat mengamati benda yang bergerak. Otak bayi Anda yang mungil mulai bisa memahami gerakan. Ia akan senang memperhatikan benda-benda yang bergerak seperti mainan gantung yang berputar atau memperhatikan dirinya di cermin.
Usia 4 bulan: Sekarang bayi Anda mulai bisa melihat warna sehingga mainan dan boneka-bonekanya menjadi lebih menarik perhatian dibanding sebelumnya. Ia kini juga mulai bisa mempersepsikan jarak sehingga dapat melihat benda yang Anda letakkan di ujung ruangan.
Usia 6 bulan: Bayi Anda mulai bisa melihat detil yang lebih halus. Karena itu, ia mungkin akan tertarik dengan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan seperti wajah boneka beruang miliknya, pola-pola unik pada mainannya yang berbunyi, bahkan pohon di luar jendela kamarnya.
Sampai usia 2 bulan, bayi belum bisa memfokuskan penglihatannya dengan baik jadi jangan menggantung mainan pada kasur bayi tepat di atas kepalanya.
Indera Perasa
Indera perasa pada bayi mulai berkembang sejak ia berada dalam kandungan. Janin akan ikut merasakan apa yang Anda makan dan minum melalui cairan ketuban. Setelah ia lahir, Anda berdua akan terus berbagi rasa makanan melalui ASI yang Anda berikan. Tapi apapun yang Anda makan di saat kehamilan dan saat menyusui, bayi tetap terlahir dengan indera perasa yang mencintai rasa manis. Apapun yang terasa manis akan menyenangkannya. Karena itu, ia akan dengan mudah menelan ASI ataupun susu formula karena keduanya memiliki rasa manis. “Ini merupakan cara alam untuk menyediakan makanan yang tepat bagi bayi,” ujar Dr. Leiderman.
Mengenalkan Makanan Padat
Saat bayi telah siap untuk dikenalkan pada makanan (umumnya di usia 4 hingga 6 bulan), ia masih tetap menginginkan rasa yang manis. Itu sebabnya ia dengan mudah akan menelan makanan seperti pisang yang ranum atau saus apel, dan mungkin akan lebih sulit dibujuk untuk mencoba makanan seperti sayuran hijau. Meski demikian, Anda harus selalu menyediakan variasi makanan bagi bayi. Anda perlu ingat bahwa memperkenalkan makanan padat kepada bayi yang terbiasa minum susu formula mungkin akan lebih sulit karena ia terbiasa dengan satu rasa yang sama setiap saat. Namun jika Anda telah memperkenalkan si kecil terhadap beragam rasa, termasuk rasa yang tajam seperti bawang saat ia masih menyusu ASI, bayi mungkin akan lebih mudah menikmati makanan padatnya.
Kita kehilangan selera terhadap jenis rasa tertentu saat dewasa. Bayi mungkin akan lebih bisa menerima beragam rasa dibandingkan Anda.
Indera Peraba
Indera ini adalah indera yang paling berkembang saat bayi berada di kandungan dan kemungkinan besar merupakan indera yang paling sensitif saat bayi dilahirkan, ujar Dr. Yogman. Bayi mendambakan banyak kontak fisik yang bisa membuatnya merasa nyaman dan dicintai. “Dibandingkan indera yang lain, indera peraba adalah sarana yang paling kuat untuk memastikan terbentuknya ikatan emosional orang tua dan bayi,” ujar Laura Jana, M.D., pengarang buku Heading Home With Your Newborn: From Birth to Reality.
Mari Berpelukan
Ada banyak cara mudah dan menyenangkan untuk menjalin ikatan dengan bayi Anda.
Saat bayi berusia sekitar 6 bulan, ia mulai senang untuk mengeksplorasi dunia dengan mengenali berbagai tekstur benda seperti kain atau selimut yang kasar, mainan yang lembut, rambut Anda, kulit wajah, serta mainan lain yang empuk maupun keras.
Apapun yang bisa dipegang oleh bayi pasti akan dimasukkan ke dalam mulutnya. Ini dikarenakan mulut memiliki sensitivitas tinggi terhadap berbagai benda yang bersentuhan dengan lidah. Ia menganggap mulutnya paling bisa “merasakan” berbagai hal.
Indera Penciuman
Bayi mulai mengembangkan indera penciuman saat kehamilan Anda berusia 6 bulan. Karena indera penciuman berkembang dengan pesat sejak lahir hingga usia 8 tahun, penciuman anak terhadap bau mungkin lebih baik dibandingkan Anda, ujar Lise Eliot, Ph.D., pengarang buku What’s Going On in There?: How the Brain dan Mind Develop in The First Five Years of Life. Bayi akan menggunakan indera penciuman untuk mengekplorasi dunia, termasuk lebih mengenal Anda karena ia bisa merasakan aroma unik yang dikeluarkan ASI bahkan sebelum ia menginjak usia satu minggu!
Ahli Aroma
Berikut adalah tips yang bisa membantu Anda lebih nyaman menjalin ikatan dengan si kecil.
Read More →DUNIA DIMATA SANG BAYI
Sejauh mana daya tangkap bayi saya?
Indera Pendengaran
Bayi sudah bisa mendeteksi suara bahkan saat ia berada dalam kandungan pada trimester ketiga kehamilan. Indera ini sudah peka saat bayi lahir ke dunia. Ia akan mengenali suara-suara yang sering terdengar saat di kandungan, terutama suara Anda sebagai ibunya. Ia bahkan bisa mengenali lagu atau cerita yang berulang kali Anda perdengarkan untuknya di usia enam minggu terakhir kehamilan. “Saat ia berusia 1 bulan, bayi bisa membedakan perbedaan suku kata dalam suara yang didengarnya seperti ‘pa’ dan ‘ba’,” ujar Michael Yogman, MD, dokter anak di Mount Auburn Hospital, Cambridge, Massachusetts. Pada saat bayi berusia 6 bulan, ia mulai bisa mengenali namanya dan merespons panggilan tersebut. Usia ini juga merupakan tahap awal saat bayi mulai bisa mengoceh tanpa makna dan menemukan satu jenis suara yang sangat disukainya, yaitu: suaranya sendiri!
Bunyi yang disukai bayi
- Suara bising yang teratur seperti bunyi penyedot debu, suara statis dari radio, dan bunyi kipas angin. Bunyi-bunyi ini mengingatkannya akan suara menderu perlahan yang didengarnya di dalam kandungan dan akan menenangkannya.
- Intonasi nada tinggi yang yang biasa kita ucapkan saat kita berbicara dengan bayi. Suara bernada rendah tidak menarik perhatiannya.
- Musik, terutama lagu-lagu melodis pengantar tidur dan lagu-lagu anak yang lembut.
Indera Pengelihatan
Penglihatan justru merupakan indera yang paling kurang dikembangkan saat bayi berada dalam kandungan. “Bayi yang baru lahir hanya bisa melihat dalam jarak pandang sekitar 30 cm,” ujar Roni Leiderman, PhD, Dekan Mailman Segal Institute untuk Early Childhood Studies di Nova Southeastern University. Di luar jarak pandang itu, dunia hanya terlihat seperti bayangan samar saja di matanya. Mata bayi belum berfungsi dengan baik saat ia lahir sehingga ia tidak dapat memfokuskan pandangannya. Pandangannya yang terbatas itu justru akan semakin membentuk ikatan emosional dengan Anda. “Jarak pandang bayi yang baru lahir sudah cukup untuk bisa melihat wajah ibu dengan jelas saat Anda menyusuinya,” kata Dr. Leiderman.
Yang terlihat dalam pandangan bayi
Bayi baru lahir: Bayi senang sekali memperhatikan wajah Anda, terutama bagian wajah yang cukup kontras seperti mata dan rambut. Karena penglihatannya belum sempurna, ia akan terpesona dengan perbedaan warna hitam dan putih, pola yang tegas serta benda besar yang berwarna terang.
Usia 2 bulan: Kini setelah mata bayi mulai bisa beradaptasi dengan baik dan mulai berkembang, kebanyakan bayi dapat mengamati benda yang bergerak. Otak bayi Anda yang mungil mulai bisa memahami gerakan. Ia akan senang memperhatikan benda-benda yang bergerak seperti mainan gantung yang berputar atau memperhatikan dirinya di cermin.
Usia 4 bulan: Sekarang bayi Anda mulai bisa melihat warna sehingga mainan dan boneka-bonekanya menjadi lebih menarik perhatian dibanding sebelumnya. Ia kini juga mulai bisa mempersepsikan jarak sehingga dapat melihat benda yang Anda letakkan di ujung ruangan.
Usia 6 bulan: Bayi Anda mulai bisa melihat detil yang lebih halus. Karena itu, ia mungkin akan tertarik dengan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan seperti wajah boneka beruang miliknya, pola-pola unik pada mainannya yang berbunyi, bahkan pohon di luar jendela kamarnya.
Sampai usia 2 bulan, bayi belum bisa memfokuskan penglihatannya dengan baik jadi jangan menggantung mainan pada kasur bayi tepat di atas kepalanya.
Indera Perasa
Indera perasa pada bayi mulai berkembang sejak ia berada dalam kandungan. Janin akan ikut merasakan apa yang Anda makan dan minum melalui cairan ketuban. Setelah ia lahir, Anda berdua akan terus berbagi rasa makanan melalui ASI yang Anda berikan. Tapi apapun yang Anda makan di saat kehamilan dan saat menyusui, bayi tetap terlahir dengan indera perasa yang mencintai rasa manis. Apapun yang terasa manis akan menyenangkannya. Karena itu, ia akan dengan mudah menelan ASI ataupun susu formula karena keduanya memiliki rasa manis. “Ini merupakan cara alam untuk menyediakan makanan yang tepat bagi bayi,” ujar Dr. Leiderman.
Mengenalkan Makanan Padat
Saat bayi telah siap untuk dikenalkan pada makanan (umumnya di usia 4 hingga 6 bulan), ia masih tetap menginginkan rasa yang manis. Itu sebabnya ia dengan mudah akan menelan makanan seperti pisang yang ranum atau saus apel, dan mungkin akan lebih sulit dibujuk untuk mencoba makanan seperti sayuran hijau. Meski demikian, Anda harus selalu menyediakan variasi makanan bagi bayi. Anda perlu ingat bahwa memperkenalkan makanan padat kepada bayi yang terbiasa minum susu formula mungkin akan lebih sulit karena ia terbiasa dengan satu rasa yang sama setiap saat. Namun jika Anda telah memperkenalkan si kecil terhadap beragam rasa, termasuk rasa yang tajam seperti bawang saat ia masih menyusu ASI, bayi mungkin akan lebih mudah menikmati makanan padatnya.
Kita kehilangan selera terhadap jenis rasa tertentu saat dewasa. Bayi mungkin akan lebih bisa menerima beragam rasa dibandingkan Anda.
Indera Peraba
Indera ini adalah indera yang paling berkembang saat bayi berada di kandungan dan kemungkinan besar merupakan indera yang paling sensitif saat bayi dilahirkan, ujar Dr. Yogman. Bayi mendambakan banyak kontak fisik yang bisa membuatnya merasa nyaman dan dicintai. “Dibandingkan indera yang lain, indera peraba adalah sarana yang paling kuat untuk memastikan terbentuknya ikatan emosional orang tua dan bayi,” ujar Laura Jana, M.D., pengarang buku Heading Home With Your Newborn: From Birth to Reality.
Mari Berpelukan
Ada banyak cara mudah dan menyenangkan untuk menjalin ikatan dengan bayi Anda.
- Peluk ia rapat di dada layaknya ibu kangguru sehingga kulit Anda berdua saling bersentuhan.
- Usap-usap punggungnya saat Anda memberinya makan.
- Peluk dan berdansalah bersamanya dengan menyentuhkan pipi Anda dengan pipinya.
- Ayun-ayun ia di selimut yang nyaman.
- Beri ia pijatan lembut.
Saat bayi berusia sekitar 6 bulan, ia mulai senang untuk mengeksplorasi dunia dengan mengenali berbagai tekstur benda seperti kain atau selimut yang kasar, mainan yang lembut, rambut Anda, kulit wajah, serta mainan lain yang empuk maupun keras.
Apapun yang bisa dipegang oleh bayi pasti akan dimasukkan ke dalam mulutnya. Ini dikarenakan mulut memiliki sensitivitas tinggi terhadap berbagai benda yang bersentuhan dengan lidah. Ia menganggap mulutnya paling bisa “merasakan” berbagai hal.
Indera Penciuman
Bayi mulai mengembangkan indera penciuman saat kehamilan Anda berusia 6 bulan. Karena indera penciuman berkembang dengan pesat sejak lahir hingga usia 8 tahun, penciuman anak terhadap bau mungkin lebih baik dibandingkan Anda, ujar Lise Eliot, Ph.D., pengarang buku What’s Going On in There?: How the Brain dan Mind Develop in The First Five Years of Life. Bayi akan menggunakan indera penciuman untuk mengekplorasi dunia, termasuk lebih mengenal Anda karena ia bisa merasakan aroma unik yang dikeluarkan ASI bahkan sebelum ia menginjak usia satu minggu!
Ahli Aroma
Berikut adalah tips yang bisa membantu Anda lebih nyaman menjalin ikatan dengan si kecil.
- Gunakan sampo, sabun mandi dan deodoran yang sama dengan bayi Anda. Ia menyukai bau yang sama dengannya.
- Pastikan juga suami ikut memakai produk yang sama. Ini akan membantu si kecil untuk terikat dengan ayahnya pula.
- Selimuti bayi dengan satu baju Anda yang belum dicuci untuk menenangkannya saat ia sedang rewel.
- Minta suami untuk ikut menenangkan si kecil saat ia tidak bisa tidur di malam hari tapi sudah cukup kenyang minum susu. Aroma ASI justru membuat bayi semakin terjaga.