Ternyata,
memberi ASI bukan sekadar membuat kenyang bayi. Nutrien khususnya
membantu otak berkembang optimal. Sementara suasana yang diciptakan akan
membentuk anak jadi pribadi yang tangguh.
Anak
sehat, cerdas, dan berkepribadian baik memang dambaan setiap orang tua.
Salah satu langkah awal penting untuk mewujudkannya adalah pemberian
makanan pertama dengan kualitas dan kuantitas optimal. Soalnya gangguan
gizi pada masa bayi dapat menghambat pertumbuhan otak, yang tentu
berpengaruh pada perkembangan kecerdasan bayi. Fakta-fakta ilmiah
membuktikan, bayi dapat tumbuh lebih sehat dan cerdas bila diberi air
susu ibu (ASI) secara eksklusif pada 4 - 6 bulan pertama kehidupannya.
"ASI
eksklusif, lebih tepat disebut pemberian ASI secara eksklusif, artinya
hanya memberi ASI pada bayi," tutur dr. Utami Roesli SpA.MBA. Bayi tak
mendapat tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air
teh, air putih, juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,
pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, tim.
Siasati faktor lingkungan
Ada
dua faktor yang mempengaruhi kecerdasan. Yang pertama adalah faktor
genetik atau bawaan dari orang tua. Faktor lain adalah lingkungan.
Faktor ini akan menunjang apakah faktor genetik bisa berkembang optimal.
Berbeda dengan faktor genetik yang tidak dapat direkayasa, faktor
lingkungan punya banyak sisi yang dapat dimanipulasi.
Secara
garis besar ada tiga jenis faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
perkembangan kecerdasan. Di antaranya pertumbuhan fisik biomedis otak.
Untuk ini, nutrisi berperan sangat penting. Makanan dengan kualitas
kadar gizi dan kuantitas yang optimal akan mendukung pertumbuhan otak
yang optimal pula.
Selanjutnya,
pertumbuhan emosi dan sosial yang mengutamakan pemberian kasih sayang
pada anak. Anak yang merasa disayangi akan mudah menyayangi lingkungan.
Ia pun mudah bersosialisasi serta menjalin hubungan yang memuaskan.
Kebutuhan
lain adalah stimulasi atau rangsangan sejak dini, bahkan sejak janin
dalam kandungan. Para ahli membuktikan, dengan pemberian stimulasi
terus-menerus sampai dua tahun, IQ anak pada usia 4 - 5 tahun dapat
ditingkatkan 15 - 30 poin.
Lompatan Pertumbuhan Otak
Kata
cerdas selalu segera diasosiasikan dengan otak. Otak, salah satu organ
paling penting dalam tubuh manusia, tumbuh sangat cepat selama
kehamilan. Otak bayi terbentuk segera setelah pembuahan. Otak bayi lahir
telah mencapai pertumbuhan 25% dari otak dewasa, dan mengandung 100
miliar sel otak (neuron), kira-kira sebanyak bintang di Bima Sakti.
Di
usia setahun, pertumbuhannya mencapai 70% dari otak dewasa, selain itu
70 - 85% neuron yang ada sudah terbentuk secara lengkap. Di usia tiga
tahun, otak anak telah sebesar 90% otak dewasa.
Pada
periode sejak terjadi konsepsi sampai bayi berusia setahun terjadi
pertumbuhan otak yang cepat yang dinamai Periode Lompatan Pertumbuhan
Otak atau Periode Pertumbuhan Otak Cepat (Brain Growth Spurt).
Pada periode ini neuron sangat peka dan sangat dipengaruhi oleh situasi
lingkungan. Maka periode ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk
meningkatkan kecerdasan anak.
Pertumbuhan
otak terbagi atas dua stadium. Stadium pertama adalah stadium
pembentukan neuron, sedangkan stadium kedua adalah stadium pembesaran
dan pematangan neuron.
Para
pakar membuktikan, segera setelah terjadi pembuahan, mekanisme
pembentukan neuron bekerja sangat cepat untuk menghasilkan neuron
berjumlah ratusan miliar. Pembentukan ini hanya berlangsung sampai usia
kehamilan 5 bulan, setelah itu neuron tak terbentuk lagi. Bila gizi ibu
hamil baik, di akhir stadium pertama akan terbentuk neuron muda yang
sangat banyak.
Setelah
itu, pertumbuhan otak hanya mencakup pembesaran neuron yang sudah
terbentuk agar lebih lengkap dan kompleks. Cabang-cabang neuron, dendrit
dan axon, akan bertambah jumlah dan panjangnya. Selain itu, terjadi
penambahan hubungan antarsel. Di fase ini dengan sangat cepat pula
terjadi proses myelinisasi, atau proses pembalutan neuron oleh myelin
agar tidak terjadi arus pendek.
Gizi
bayi yang baik dapat mempercepat pembentukan myelinisasi, apalagi bila
disertai rangsangan. Makin banyak rangsangan yang didapat, akan makin
banyak pula cabang neuron yang terbentuk. Maka, komunikasi antar sel-sel
otak juga akan baik. Rangsangan pada panca indra janin sangat baik
untuk menjaga agar otak tetap dapat tumbuh.
Nutrien khusus hanya dalam ASI
Mengingat
perkembangan kecerdasan anak berkaitan erat dengan pertumbuhan otak,
maka faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan otak bayi adalah nutrisi
atau gizi yang diberikan. Terlebih pemberian nutrisi pada Periode
Lompatan Pertumbuhan Otak. Periode ini harus dimanfaatkan
sebaik-baiknya, karena kesempatan macam ini tak akan terulang lagi
selama masa tumbuh kembang anak.
Usahakan
bayi dapat menerima nutrisi dengan kualitas dan kuantitas optimal untuk
pertumbuhan otaknya. Kekurangan gizi pada Periode Lompatan Pertumbuhan
Otak akan menghambat atau mengganggu pertumbuhan otak, yang berakibat
akan kurang optimalnya perkembangan kecerdasan anak. Bayi yang menderita
kurang gizi berat di masa pertumbuhan otak ini akan mengalami
berkurangnya jumlah sel otak sebanyak 15 - 20%.
Namun
syukurlah, alam telah membekali manusia dengan "obat" pencegah gangguan
gizi pada periode ini, yaitu ASI. Pemberian ASI secara eksklusif sampai
bayi berusia 4 - 6 bulan akan menjamin tercapainya pertumbuhan otak
secara optimal. Alhasil, pengembangan potensi kecerdasan anak jadi
optimal pula.
Selain
nutrien ideal dengan komposisi yang tepat dan sesuai kebutuhan bayi,
ASI juga mengandung nutrien-nutrien yang perlu untuk otak bayi agar
tumbuh optimal.
Beberapa
nutrien untuk pertumbuhan otak bayi di antaranya taurin, yaitu suatu
bentuk zat putih telur khusus, laktosa atau hidrat arang utama dari ASI,
dan asam lemak ikatan panjang - antara lain DHA dan AA yang merupakan
asam lemak utama dari ASI. Pada susu sapi nutrien-nutrien khusus itu
tidak ditemukan - misalnya taurin -, kalaupun ada hanya sedikit sekali,
seperti laktosa dan asam lemak ikatan panjang.
ASI pun bermanfaat meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Sebenarnya bayi sudah dibekali immunoglobulin
(zat kekebalan tubuh) yang didapat dari ibunya melalui plasenta. Tapi,
segera setelah bayi lahir kadar zat ini akan turun cepat sekali. Tubuh
bayi baru memproduksi immunoglobulin dalam jumlah yang cukup pada usia 3 - 4 bulan. Saat kadar immunoglubolin bawaan menurun, sementara produksi sendiri belum mencukupi, bisa muncul kesenjangan immunoglobulin pada bayi.
Di
sinilah ASI berperan. Ia bisa menghilangkan atau setidaknya mengurangi
kesenjangan yang mungkin timbul. ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang
mampu melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus,
dan jamur. Bahkan Colostrum (cairan pertama yang mendahului ASI)
mengandung zat immunoglobulin 10 - 17 kali lebih banyak dari ASI!
Fakta
membuktikan, angka kematian dan angka terkena penyakit bayi penerima
ASI-eksklusif jauh lebih baik dibandingkan dengan bayi yang tidak
mendapat ASI-eksklusif.
Wajar bila anak yang sehat akan lebih berkembang kepandaiannya daripada anak yang sering sakit, apalagi bila sakitnya berat.
Memberikan rasa aman
Proses pemberian ASI eksklusif ternyata juga memenuhi kebutuhan awal kasih sayang dan emosi pada bayi.
Bayangkanlah
bila Anda seorang janin dalam rahim. Anda merasa aman, terlindungi, dan
hangat, dalam ruang gerak terbatas didekap oleh dinding rahim (skin to skin contact),
serta dibelai oleh hangatnya cairan ketuban. Belum lagi terdengar
dendang bunyi detak jantung serta gerakan pernapasan ibu yang ritmis
menenangkan.
Tiba-tiba
Anda "terlempar" ke ruangan tanpa batas gerak, dingin, tanpa belaian
dan dekapan ibu. Di dunia yang dingin ini, seketika lenyap pula bunyi
detak jantung serta gerakan pernapasan ibu, digantikan oleh suara dan
bunyi hiruk pikuk.
Perubahan
suasana yang tak menyenangkan itu tidak akan berlarut-larut menghantui
bayi, bila ia mendapat ASI secara eksklusif. Ia akan sering dalam
dekapan ibu saat menyusu, mendengar detak jantung ibu, dan gerakan
pernapasan ibu yang telah dikenalnya. Ia juga akan sering merasakan
situasi seperti saat dalam kandungan: terlindung, aman dan tenteram.
"Untuk
mencapai kondisi itu kini di Barat mulai dilakukan metode menempatkan
ibu seranjang dengan bayinya, seperti cara 'kelonan' masyarakat kita,"
ujar Utami.
Jalinan kasih sayang yang baik adalah landasan terciptanya keadaan yang disebut secure attachment.
Anak yang tumbuh dalam suasana aman akan menjadi anak yang
berkepribadian tangguh, percaya diri, mandiri, peduli lingkungan dan
pandai menempatkan diri.
Pemberian
ASI secara eksklusif juga memenuhi kebutuhan awal stimulasi. Saat
menyusui umumnya ibu-ibu akan membelai, bicara, bernyanyi pada si bayi.
Lirik lagu akan merangsang otak bagian kiri sedangkan melodinya akan
merangsang otak sebelah kanan. Belum lagi sentuhan dan usapan tangan
ibu. Inilah stimulasi awal bagi anak. Para ahli membuktikan, bayi yang
mendapat ASI eksklusif mempunyai perbendaharaan kata-kata yang secara
bermakna lebih banyak.
Hasil
penelitian terhadap 1.000 bayi prematur membuktikan, bayi-bayi prematur
yang mendapat ASI eksklusif mempunyai IQ lebih tinggi secara bermakna
yaitu 8,3 poin lebih tinggi.
Sementara
penelitian Dr. Riva dkk. menunjukkan anak-anak usia 9,5 tahun yang
ketika bayi mendapat ASI eksklusif, ditemukan memiliki IQ mencapai 12,9
poin lebih tinggi.
Ayah pun mengganti popok
Namun
memberikan ASI ekslusif memang memerlukan tekad kuat seorang ibu.
Muasalnya, kemampuan ibu untuk menyusui sangat dipengaruhi oleh keadaan
emosi. Keadaan tegang dan depresif akan berakibat turunnya refleks
penyaluran susu, yaitu refleks yang bertugas mengalirkan ASI dari pabrik
susu (mammary alveolus) ke gudang susu (sinus lactiferous). Maka, bayi bisa kelaparan kekurangan ASI.
Sebaliknya
kondisi tenang akan berpengaruh positif bagi produksi ASI. "Di sinilah
pentingnya dukungan suami, terutama dalam menghadapi pihak-pihak yang
dapat melemahkan semangat ibu dalam upaya pemberian ASI eksklusif,"
tutur Utami yang aktif mengkampanyekan pemberian ASI ekslusif.
Ada
banyak hal yang dapat dilakukan seorang ayah. Di antaranya menunjukkan
pada si ibu persetujuan dan kegembiraannya akan pilihan untuk memberikan
ASI eksklusif, atau menunjukkan pada semua orang ia sangat mendukung
upaya pemberian ASI. Dukungan praktis lainnya seperti membantu ibu
merawat bayi, apakah mengganti popok, mensendawakan bayi setelah selesai
menyusu, menggendong, memandikan, memijat bayi secara teratur, atau
memberi ASI perah pada si bayi bila ibu bekerja.
Ibu
bekerja pun tidak perlu berhenti memberi ASI secara eksklusif selama
sedikitnya 4 bulan, kalau bisa 5 bulan, meski cuti hamil cuma 3 bulan.
Selama ibu tidak di rumah, bayi mendapat ASI perah yang telah diperah
sehari sebelumnya. ASI perah tahan selama 24 jam di dalam termos es yang
diberi es batu atau lemari es. Dengan penanganan yang benar tak ada
beda antara kualitas maupun kuantitas ASI dari ibu yang bekerja dengan
ibu yang tidak bekerja.
"Tapi,
ia harus tahu cara yang benar dalam mengosongkan payudara. Bagi yang
kesulitan memproduksi ASI, harus dicari pokok penyebabnya, karena
masalah-masalah itu selalu bisa dicari jalan keluarnya," tutur dokter
sambil menunjukkan foto pasiennya yang meski berbadan mungil namun
sangat berlimpah produksi ASI-nya. Ia menambahkan, di antara sejumlah
wanita yang mengaku tak bisa memproduksi ASI sebenarnya hanya sebagian
kecil yang benar-benar mengalami masalah serius. Sementara pada sebagian
besar lainnya masalah itu teratasi dengan informasi tentang teknik
menyusui yang benar dan faktor-faktor penyebab terhambatnya produksi
ASI.
Maka
tempat ibu bekerja mutlak memberikan kemudahan, misalnya dengan
memberikan sarana ruangan untuk memerah ASI, dan izin waktu untuk dapat
memerah ASI. Tempat kerja yang memberi kemungkinan bagi karyawatinya
untuk dapat berhasil menyusui secara eksklusif disebut Tempat Kerja
Sayang Ibu.
Pemberian
ASI, terutama eksklusif, tidak hanya bermanfaat bagi bayi, tapi juga
ibu, ayah, perusahaan tempat ibu bekerja dan bagi bangsa.
sumber : www.indomedia.com/intisari/2000/ februari/asi.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar