Kamis, 31 Mei 2012

DUNIA DIMATA SANG BAYI

Setiap orang tua merasa bayinya jenius. Mungkin ada benarnya. Bayi yang baru lahir sudah bisa merasakan dan menangkap begitu banyak hal. Inderanya berkembang sejak masih di dalam kandungan. Dan, perkembangannya itu semakin pesat dalam satu tahun pertama bahkan mampu memproses semua informasi yang diterima sehingga dia menjadi terikat kepada Anda. Simak jawaban-jawaban menakjubkan atas pertanyaan yang satu ini:
Sejauh mana daya tangkap bayi saya?
Indera Pendengaran
Bayi sudah bisa mendeteksi suara bahkan saat ia berada dalam kandungan pada trimester ketiga kehamilan. Indera ini sudah peka saat bayi lahir ke dunia. Ia akan mengenali suara-suara yang sering terdengar saat di kandungan, terutama suara Anda sebagai ibunya. Ia bahkan bisa mengenali lagu atau cerita yang berulang kali Anda perdengarkan untuknya di usia enam minggu terakhir kehamilan. “Saat ia berusia 1 bulan, bayi bisa membedakan perbedaan suku kata dalam suara yang didengarnya seperti ‘pa’ dan ‘ba’,” ujar Michael Yogman, MD, dokter anak di Mount Auburn Hospital, Cambridge, Massachusetts. Pada saat bayi berusia 6 bulan, ia mulai bisa mengenali namanya dan merespons panggilan tersebut. Usia ini juga merupakan tahap awal saat bayi mulai bisa mengoceh tanpa makna dan menemukan satu jenis suara yang sangat disukainya, yaitu: suaranya sendiri!
Bunyi yang disukai bayi
  • Suara bising yang teratur seperti bunyi penyedot debu, suara statis dari radio, dan bunyi kipas angin. Bunyi-bunyi ini mengingatkannya akan suara menderu perlahan yang didengarnya di dalam kandungan dan akan menenangkannya.
  • Intonasi nada tinggi yang yang biasa kita ucapkan saat kita berbicara dengan bayi. Suara bernada rendah tidak menarik perhatiannya.
  • Musik, terutama lagu-lagu melodis pengantar tidur dan lagu-lagu anak yang lembut.
Anda mungkin berpikir bahwa bayi membutuhkan ketenangan agar dapat tertidur lelap, tapi sesungguhnya ia terbiasa tidur dengan bunyi berisik dari dalam tubuh Anda waktu ia berada di kandungan. Jadi tidak masalah jika Anda membuat suara-suara yang cukup berisik saat ia tidur, mungkin ia malah bisa tidur lebih lelap!
Indera Pengelihatan
Penglihatan justru merupakan indera yang paling kurang dikembangkan saat bayi berada dalam kandungan. “Bayi yang baru lahir hanya bisa melihat dalam jarak pandang sekitar 30 cm,” ujar Roni Leiderman, PhD, Dekan Mailman Segal Institute untuk Early Childhood Studies di Nova Southeastern University. Di luar jarak pandang itu, dunia hanya terlihat seperti bayangan samar saja di matanya. Mata bayi belum berfungsi dengan baik saat ia lahir sehingga ia tidak dapat memfokuskan pandangannya. Pandangannya yang terbatas itu justru akan semakin membentuk ikatan emosional dengan Anda. “Jarak pandang bayi yang baru lahir sudah cukup untuk bisa melihat wajah ibu dengan jelas saat Anda menyusuinya,” kata Dr. Leiderman.
Yang terlihat dalam pandangan bayi
Bayi baru lahir: Bayi senang sekali memperhatikan wajah Anda, terutama bagian wajah yang cukup kontras seperti mata dan rambut. Karena penglihatannya belum sempurna, ia akan terpesona dengan perbedaan warna hitam dan putih, pola yang tegas serta benda besar yang berwarna terang.
Usia 2 bulan: Kini setelah mata bayi mulai bisa beradaptasi dengan baik dan mulai berkembang, kebanyakan bayi dapat mengamati benda yang bergerak. Otak bayi Anda yang  mungil mulai bisa memahami gerakan. Ia akan senang memperhatikan benda-benda yang bergerak seperti mainan gantung yang berputar atau memperhatikan dirinya di cermin.
Usia 4 bulan: Sekarang bayi Anda mulai bisa melihat warna sehingga mainan dan boneka-bonekanya menjadi lebih menarik perhatian dibanding sebelumnya. Ia kini juga mulai bisa mempersepsikan jarak sehingga dapat melihat benda yang Anda letakkan di ujung ruangan.
Usia 6 bulan: Bayi Anda mulai bisa melihat detil yang lebih halus. Karena itu, ia mungkin akan tertarik dengan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan seperti wajah boneka beruang miliknya, pola-pola unik pada mainannya yang berbunyi, bahkan pohon di luar jendela kamarnya.   
Sampai usia 2 bulan, bayi belum bisa memfokuskan penglihatannya dengan baik jadi jangan menggantung mainan pada kasur bayi tepat di atas kepalanya.
Indera Perasa
Indera perasa pada bayi mulai berkembang sejak ia berada dalam kandungan. Janin akan ikut merasakan apa yang Anda makan dan minum melalui cairan ketuban. Setelah ia lahir, Anda berdua akan terus berbagi rasa makanan melalui ASI yang Anda berikan. Tapi apapun yang Anda makan di saat kehamilan dan saat menyusui, bayi tetap terlahir dengan indera perasa yang mencintai rasa manis. Apapun yang terasa manis akan menyenangkannya. Karena itu, ia akan dengan mudah menelan ASI ataupun susu formula karena keduanya memiliki rasa manis. “Ini merupakan cara alam untuk menyediakan makanan yang tepat bagi bayi,” ujar Dr. Leiderman.
Mengenalkan Makanan Padat
Saat bayi telah siap untuk dikenalkan pada makanan (umumnya di usia 4 hingga 6 bulan), ia masih tetap menginginkan rasa yang manis. Itu sebabnya ia dengan mudah akan menelan makanan seperti pisang yang ranum atau saus apel, dan mungkin akan lebih sulit dibujuk untuk mencoba makanan seperti sayuran hijau. Meski demikian, Anda harus selalu menyediakan variasi makanan bagi bayi. Anda perlu ingat bahwa memperkenalkan makanan padat kepada bayi yang terbiasa minum susu formula mungkin akan lebih sulit karena ia terbiasa dengan satu rasa yang sama setiap saat. Namun jika Anda telah memperkenalkan si kecil terhadap beragam rasa, termasuk rasa yang tajam seperti bawang saat ia masih menyusu ASI, bayi mungkin akan lebih mudah menikmati makanan padatnya.
Kita kehilangan selera terhadap jenis rasa tertentu saat dewasa. Bayi mungkin akan lebih bisa menerima beragam rasa dibandingkan Anda.
Indera Peraba
Indera ini adalah indera yang paling berkembang saat bayi berada di kandungan dan kemungkinan besar merupakan indera yang paling sensitif saat bayi dilahirkan, ujar Dr. Yogman. Bayi mendambakan banyak kontak fisik yang bisa membuatnya merasa nyaman dan dicintai. “Dibandingkan indera yang lain, indera peraba adalah sarana yang paling kuat untuk memastikan terbentuknya ikatan emosional orang tua dan bayi,” ujar Laura Jana, M.D., pengarang buku Heading Home With Your Newborn: From Birth to Reality.
Mari Berpelukan
Ada banyak cara mudah dan menyenangkan untuk menjalin ikatan dengan bayi Anda.
  • Peluk ia rapat di dada layaknya ibu kangguru sehingga kulit Anda berdua saling bersentuhan.
  • Usap-usap punggungnya saat Anda memberinya makan.
  • Peluk dan berdansalah bersamanya dengan menyentuhkan pipi Anda dengan pipinya.
  • Ayun-ayun ia di selimut yang nyaman.
  • Beri ia pijatan lembut.
Kecanduan Meraba
Saat bayi berusia sekitar 6 bulan, ia mulai senang untuk mengeksplorasi dunia dengan mengenali berbagai tekstur benda seperti kain atau selimut yang kasar, mainan yang lembut, rambut Anda, kulit wajah, serta mainan lain yang empuk maupun keras.
Apapun yang bisa dipegang oleh bayi pasti akan dimasukkan ke dalam mulutnya. Ini dikarenakan mulut memiliki sensitivitas tinggi terhadap berbagai benda yang bersentuhan dengan lidah. Ia menganggap mulutnya paling bisa “merasakan” berbagai hal. 
Indera Penciuman
Bayi mulai mengembangkan indera penciuman saat kehamilan Anda berusia 6 bulan. Karena indera penciuman berkembang dengan pesat sejak lahir hingga usia 8 tahun, penciuman anak terhadap bau mungkin lebih baik dibandingkan Anda, ujar Lise Eliot, Ph.D., pengarang buku What’s Going On in There?: How the Brain dan Mind Develop in The First Five Years of Life. Bayi akan menggunakan indera penciuman untuk mengekplorasi dunia, termasuk lebih mengenal Anda karena ia bisa merasakan aroma unik yang dikeluarkan ASI bahkan sebelum ia menginjak usia satu minggu!
Ahli Aroma
Berikut adalah tips yang bisa membantu Anda lebih nyaman menjalin ikatan dengan si kecil.
  • Gunakan sampo, sabun mandi dan deodoran yang sama dengan bayi Anda. Ia menyukai bau yang sama dengannya.
  • Pastikan juga suami ikut memakai produk yang sama. Ini akan membantu si kecil untuk terikat dengan ayahnya pula.
  • Selimuti bayi dengan satu baju Anda yang belum dicuci untuk menenangkannya saat ia sedang rewel.
  • Minta suami untuk ikut menenangkan si kecil saat ia tidak bisa tidur di malam hari tapi sudah cukup kenyang minum susu. Aroma ASI justru membuat bayi semakin terjaga.
Bahkan bayi yang baru lahir bisa ikut merasakan manfaat aromaterapi. Sebuah penelitian di tahun 2005 yang dilakukan oleh Developmental & Behavioral Pediatrics menemukan bahwa bayi cenderung lebih mudah ditenangkan dengan mencium aroma vanilla setelah mengalami pemeriksaan medis.
Read More →DUNIA DIMATA SANG BAYI

WASPADA PEMAKAIAN BABY WALKER

Sadarkah orangtua akan adanya BAHAYA dibalik pemakaian baby walker? Benarkah baby walker membantu balita untuk belajar berjalan? Andaikata memang berbahaya, mengapa di Indonesia produk baby walker masih dijual di pasaran sementara di Amerika, Australia dan beberapa negara lain telah lama menarik produk baby walker dijual di pasaran.
Ada beberapa jenis baby walker, namun yang yang paling umum adalah baby walker berbentuk rangka besi bulat beroda, 'tatakan' penopang tangan terbuat dari plastik/fiber, dilengkapi dengan tempat duduk dari kain yang mempunyai 2 lubang untuk memasukkan kaki anak... sehingga anak bisa mengayuh kaki-kakinya untuk bergerak di lantai.
Kesannya praktis, selain bisa bermain bayi bisa bebas bergerak kesana-kemari para orangtuapun pada umumnya beranggapan bahwa baby walker dapat membantu balita-nya belajar berjalan dan mereka tidak perlu repot dan sakit pinggang untuk 'menatih' anaknya atau bahkan dapat mengerjakan pekerjaan rumahtangganya tanpa harus mendampingi si kecil setiap saat.
Ribuan Kasus Kecelakaan
Menurut fakta penelitian di Amerika Serikat pada tahun 1997 sekitar 14,000 kasus balita masuk rumah sakit akibat kecelakaan dalam menggunakan baby walker. Termasuk kasus 34 kematian bayi akibat kecelakaan baby walker dari tahun 1973 hingga 1998.
Beberapa kecelakaan yang terjadi akibat penggunaan baby walker, antara lain :
  • meluncur/menggelinding di tangga atau permukaan tidak rata. Kemungkinan besar kecelakaan ini mengakibatkan bahaya jatuh, patah tulang dan luka serius di kepala.
  • terjepit. Jari-jari kaki atau tangan anak bisa terjepit atau terkilir pada saat melewati permukaan yang bercelah. Contoh: terjepit celah pintu, laci atau bahkan jatri-jari kaki bisa saja terjepit roda-roda baby walker itu sendiri.
  • terkena benda panas. Ketika menggunakan baby walker, anak bisa leluasa meraih benda-benda disekitarnya termasuk benda-benda panas yang dapat membahayakan dirinya. Contohnya: tersiram air panas, terkena setrika panas.
  • meraih obyek berbahaya. Dengan baby walker-nya, anak bisa leluasa meraih benda-benda berbahaya spt: gunting, pisau atau garpu yg tergeletak di atas meja, misalnya.
  • tenggelam. Tanpa disadari anak meluncur (dengan baby-walker-nya) ke kolam renang, bath tub atau toilet.
Yang lebih mengejutkan lagi bahwa menurut penelitian bahwa mayoritas kecelakaan baby walker justru terjadi saat orangtua/pengasuh sedang mengawasi bayinya. Meskipun dibawah pengawasan orang dewasa, namun seringkali orangtua kalah cepat dengan kecepatan anak saat memakai baby walker yang dapat meluncur lebih dari 1 meter per detik.
Dampak Negatif Penggunaan Baby Walker :
Walaupun belum ada penelitian khusus mengenai penggunaan baby walker, namun beberapa ahli kesehatan anak, psikolog maupun ahli tumbuh kembang anak, menyatakan dampak negatif mengenai penggunaan baby walker, antara lain :
  • Menyebabkan kelainan kaki:Dalam penggunaan baby walker, anak hanya menggunakan sebagian serabut otot-otot betis saja. Sedangkan untuk belajar jalan dengan lancar dan benar, fungsi otot-otot kaki seperti otot paha, otot pinggul dan otot betis juga harus dilatih.
    Jika proses pelatihannya tidak benar, justru dapat menyebabkan proses kemampuan berjalan bayi menjadi lambat.
  • Menyebabkan Kelainan Tulang PahaKebiasaan bayi yang duduk mengangkang pada baby walker diduga dapat menyebabkan kelainan pada tulang paha, sehingga anak berjalan seperti bebek alias berjalan mengangkang.
  • Menyebabkan Anak Malas BerjalanSecara psikologis, anak sudah terbiasa 'ke-enakan' menggunakan baby walker dimana anak bebas berjalan kesana kemari tanpa usaha menjejakkan kaki . Kecenderungan ini bisa jadi anak jadi malas belajar berjalan sehingga dapat pula mengakibatkan kelemahan pada otot-otot tungkai.
Alami Lebih Baik
Cara terbaik untuk melatih anak berjalan adalah secara alamiah, karena dapat melatih 100 persen serabut motorik otot, seperti otot betis, paha maupun pinggul. Pada saat latihan berjalan sebaiknya dilakukan dengan bertelanjang kaki, gunanya untuk melatih koordinasi jari-jari kaki anak.
Anak jatuh-bangun ketika belajar jalan adalah proses yang wajar, anggap saja sebagai pengalaman anak. Biarkan anak berjalan merambat sambil berpegangan tangan sepanjang perabotan rumah seperti kursi atau meja.
Jika sudah mulai berjalan lancar, boleh juga anak belajar jalan di permukaan yang berbeda namun aman, seperti di atas rumput atau tanah yang bebas dari kotoran (binatang) dan benda-benda berbahaya seperti pecahan kaca, paku, sampah, dll.
Selain anak melatih anak untuk lebih bereksplorasi dengan lingkungan baru, cara ini baik juga untuk melatih syaraf-syaraf pada kaki anak.
Yang harus diperhatikan saat anak belajar berjalan :
  • Lantai bersih dari partikel yang dapat melukai anak atau tidak terlalu licin untuk mencegah anak trauma/takut belajar berjalan jika terpeleset.
  • Ruangan bebas dari benda-benda yang berbahaya, kalo perlu singkirkan benda-benda diatas perabot yang bisa terjangkau oleh anak-anak.
  • Jangan memaksa anak jika ia belum mau berdiri atau mulai menjejakkan kaki
  • Berilah pujian atau pelukan sayang kepada anak, agar anak semangat berlatih. Jika terjatuh, tetap berikan semangat dan hiburlah dengan sabar agar anak tidak trauma untuk latihan berjalan
Tahap Perkembangan Kemampuan Fisik Anak
Orangtua harus mengetahui proses tahapan perkembangan kemampuan fisik anak. Jadi apabila terjadi keterlambatan pertumbuhan anak, dapat segera terdeteksi. Berikut adalah tahapan perkembangan motorik kasar pada anak secara garis besar :
  • Usia 0 – 1,5 bulan : Bayi sudah bisa mengangkat kepala sekitar 45 derajat
  • Usia 1,5 – 3,5 bulan : Kemampuan mengangkat kepala meningkat sampai 90 derajat. Jika bayi disandarkan ke tubuh kita dalam posisi duduk, maka kepalanya sudah mampu tegak.
  • Usia 3,5 – 4,5 bulan : Dalam posisi tengkurap, bayi sudah mampu mengangkat dadanya. Dia bisa bisa tengkurap dan membolak-balik tubuhnya sendiri.
  • Usia 5 bulan : Bayi sudah dapat duduk dengan ditopang punggungnya.
  • Usia 6 – 8 bulan : Bayi mampu duduk sendiri tanpa bantuan. Pada umumnya diusia ini bayi mulai belajar merangkak. Catatan: Merangkak bukan merupakan tonggak perkembangan utama. Bila bayi tidak melalui tahap merangkak maka bukan suatu kelainan karena beberapa ayi yang tidak melalui fase tahap merangkak terbukti mengalami perkembangan motorik yang normal.
  • Usia 7,5 – 10 bulan : Bayi mulai berusaha belajar berdiri dengan berpegangan pada tepi meja atau kursi. Beberapa anak sudah ada yang mulai berlajar berjalan dengan cara merambat maupun berjalan beberapa langkah
  • Usia 12 – 15 bulan : Anak sudah mampu berjalan tanpa harus berpegangan.
[Endah Widyawati]
dari berbagai sumber: parenting.ivillage.com/baby/safety; mother&baby ; artikel bayi sehat
Read More →WASPADA PEMAKAIAN BABY WALKER

Daftar Klinik Laktasi

Daftar Klinik Laktasi

sumber: http://beingmom.org, milis AFB, dan sumber terkait lainnya
gambar diambil dari SINI
SENTRA LAKTASI INDONESIA (Selasi)
Jl. Tebet Utara 1F No. 12
Tebet – Jakarta 12021
Telp/Faks: (021) 8379 5168
Hotline ASI: (021) 9126 4737
www.selasi.net
ASOSIASI IBU MENYUSUI INDONESIA (AIMI)
Graha MDS Lt.3, Duta Mas Fatmawati Blok B1/34
Jl. RS Fatmawati No. 39
Jakarta 12150
Telp: (021) 7279 0165
www.aimi-asi.org
KLINIK YOP (Yayasan Orangtua Peduli)
Komplek PWR
Jl. Taman Margasatwa No. 60
Jakarta Selatan
Telp: (021) 7128 4563
JAKARTA BREASTFEEDING CENTER
Wisma Bayuadji Lt. 2
Jl. Gandaria Tengah III No. 44
Jakarta 12130
Telp: (021) 9130 5744 / 724 8862
Hotline ASI: 0812 100 99 800
http://www.facebook.com/pages/Jakarta/Jakarta-Breastfeeding-Center/70623754391
J A K A R T A
RS St. Carolus
Jl. Salemba Raya No. 41
Jakarta 10440
Telp: (021) 390 4441 (hunting) ext. 7257
www.rscarolus.or.id
RS Pertamina Jaya
Jl. Achmad Yani No. 2 (By-Pass)
Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Telp: (021) 421 1911 ext. 4254
Faks: (021) 421 1913
www.rspj.co.id
RSAL dr. Mintohardjo
Jl. Bendungan Hilir No. 17
Jakarta Pusat
Telp: (021) 570 3081 s.d 3085, 574 9037 s.d 9040
www.rsalmintohardjo.com
RSIA Bunda Jakarta
Jl. Teuku Cik Ditiro No. 28
Menteng, Jakarta 10350
Telp: (021) 3192 2005
Faks: (021) 310 1077
www.bunda.co.id

RS Husada

Jl. Raya Mangga Besar No. 137 – 139
Jakarta 10730
Telp: (021) 626 0108 / 649 0090 / 601 0500
Faks: (021) 649 7494
www.husada.co.id
RSAB Harapan Kita
Jl. Letjen S. Parman Kav. 87
Jakarta 11420
Telp: (021) 566 8284 ext. 1205
Faks: (021) 560 1816
www.rsab-harapankita.go.id
RS Pondok Indah
Jl. Metro Duta Kav. UE
Jakarta Selatan
Telp: (021) 765 7525
Faks: (021) 750 2324
www.rspondokindah.co.id
RS Medistra
Jl. Gatot Subroto Kav. 59
Jakarta Selatan
Telp: (021) 521 0200 (hunting) / 527 7382 ext. 217 s.d 222
Faks: (021) 521 0184
www.medistra.com
RS Islam Jakarta Pondok Kopi
Jl. Raya Pondok Kopi
Jakarta Timur
Telp: (021) 861 047 / 863 0654
Faks: (021) 861 1101 / 8660 4256
www.rsijpondokkopi.co.id
RS Pantai Indah Kapuk (RSPIK)
Pantai Indah Kapuk
Jakarta 14460
Telp: (021) 588 0911 / 588 5188
Faks: (021) 588 0910 / 588 1414
www.pikhospital.co.id
B E K A S I

RSIA Hermina Bekasi

Jl. Kemakmuran No. 39
Margajaya – Bekasi
Telp: (021) 884 2121
Faks: (021) 8895 2275
www.rsiahermina.com
RSIA Permata Cibubur
Jl. Alternatif Cibubur – Cileungsi No. 6A
Bekasi 17435
Telp: (021) 845 8806
Faks: (021) 8459 2146 / 8459 4263
www.permatacibubur.com
D E P O K
RSIA Hermina Depok
Jl. Siliwangi No. 50
Pancoran Mas – Depok
Telp: (021) 7720 2525 (hunting)
Faks: (021) 776 3309
www.rsiahermina.com

RSIA Tumbuh Kembang

Jl. Raya Bogor KM 31 No. 23
Palsigunung Cimanggis – Depok
Telp: (021) 871 2300 / 870 1873 s.d 1874
B O G O R
RS PMI Bogor
Jl. Pajajaran No. 80
Bogor
Telp: (0251) 324 080 (hunting)
www.rspmibogor.or.id
RS Azra Bogor
Jl. Pajajaran No. 129
Bogor
Telp: (0251) 318 456 / 370 349
Faks: (0251) 331 773
www.rsazra.co.id
RSIA Hermina Bogor
Jl. Ringroad – I Kav. 23, 25, 27
Perum. Taman Yasmin
Bogor
Telp: (0251) 328 222 (hunting)
Faks: (0251) 328 252
www.rsiahermina.com
B A N T E N
RS Misi Rangkasbitung
Jl. Multatuli No. 41
Rangkasbitung – Lebak
Banten 42311
telp: (0252) 201 014
RS Internasional Bintaro
Jl. MH Thamrin No. 1
Bintaro Jaya Sektor 7
Tangerang – Banten
Telp: (021) 7455 500 / 600 / 700
Faks: (021) 7455 800
www.rs-internasionalbintaro.com
RS Siloam Gleneagles
Jl. Siloam No. 6
Lippo Karawaci
Tangerang – Banten
Telp: (021) 546 0055 ext. 7151
www.siloamhospitals.com

B A N D U N G
RS St. Borromeus
Jl. Ir. H. Juanda No. 100
Bandung
Telp: (022) 255 2000
Faks: (022) 250 4235
www.rsborromeus.com

RSIA Hermina Bandung

Jl. dr. Djundjunan No. 107
Pasteur – Bandung
Telp: (022) 607 2525
Faks: (022) 603 7815
www.rsiahermina.com
S U R A K A R T A

Yayasan Kakak (Fajar Yulianta/Sofie)

Jl. Semen Rante No 9
Mangkuyudan – Surakarta 57140
Telp/Faks: (271) 716 347
www.kakak.org
S U R A B A Y A
RS Islam I Surabaya
Jl. A. Yani No. 2 – 4
Surabaya
Telp: (031) 828 4504 s.d. 4506 / 828 1744
(bukan klinik laktasi, tapi bisa ke klinik ibu-anak dan akan diajarkan)
RS Islam II Jemursari
Jl. Jemursari No. 51 – 57
Surabaya
Telp: (031) 847 1877 / 1878
B A N Y U M A S
RSUD Banyumas
Telp: (0281) 797 111
www.rsubanyumas.go.id/cms/
Y O G Y A K A R T A
RS Bethesda Yogyakarta
Jl. Jend. Sudirman No. 70
Yogyakarta 55224
Telp: (0274) 562 246 / 586 688 (hunting)
Faks: (0274) 563 312
www.bethesda.jogja.com

RS Panti Rapih

Jl. Cik Ditiro No. 30
Yogyakarta 55223
Telp: (0274) 563 333 / 514 845 ext. 227
Faks: (0274) 564 583
www.pantirapih.or.id
S E M A R A N G
RS St. Elisabeth
Jl. Kawi No. 1
Semarang
Telp: (024) 831 0076 ext. 7405 / 831 0035 / 844 8566
Faks: (024) 841 3373
www.elisabeth.or.id
RS Panti Wilasa “Citarum”
Jl. Citarum No. 98
Semarang 50121
Telp: (024) 354 2224 (hunting) / 354 6043
Faks: (024) 356 1514
www.pantiwilasa-citarum.co.id
B  A  L  I
RSIA Puri Bunda
Jl. Gatot Subroto VI / 19
Denpasar
Telp: (0361) 437 999
Faks (0361) 433 988
www.puribunda.com

M E D A N
RSU dr. Pirngadi
Jl. Prof. H. M. Yamin, SH No. 47
Medan 20217
Telp: (061) 453 6022 ext. 267
M A K A S S A R
Poltekkes Makassar – Jurusan Gizi
(Aswita Amir, Siti Mardiah, SKM.)
Jl. Paccerakkane KM 14 Daya
Makassar
Telp/Faks: (0411) 510197
KALIMANTAN TIMUR
RS Pupuk Kaltim
Jl. Oxygen, Bontang
Kaltim 75313
Tel: (0548) 41118 ext. 237
Read More →Daftar Klinik Laktasi

Mengapa Menggendong Menghadap Depan Tidak Disarankan?

STIMULASI BERLEBIHAN
Ketika bayi digendong menghadap depan, ia akan menerima stimulasi yang terlalu berlebihan dari sekelilingnya. Terlalu banyak hal yang bisa dilihat bayi dalam waktu cepat yang bisa menyebabkan ia menjadi over-excited. Sama halnya seperti saat kita naik roller-coaster, terasa menyenangkan dan seru selama 10 – 15 menit. Tapi apakah masih terasa menyenangkan bila kita naik roller-coaster lebih lama dari itu?
RASA TIDAK AMAN PADA BAYI
Dalam posisi menghadap depan ini, orangtua berada di belakang bayi, sehingga tidak terlihat oleh bayi. Hal ini menyebabkan bayi seringkali merasa sendirian sehingga bisa menimbulkan kecemasan karena terpisah dari orangtuanya (separation anxiety). Apabila bayi bisa setiap saat melihat wajah orangtuanya, ia akan lebih mudah mengembangkan rasa percaya dan rasa aman, yang akan membantunya lebih percaya diri menjelajah lingkungan sekitarnya, karena ia yakin orangtuanya ada di dekatnya apabila ia membutuhkan bantuan.
FAKTOR ERGONOMIS & TULANG BELAKANG BAYI
Ketka bayi digendong menghadap depan, posisi bayi agak condong ke depan sehingga tidak nyaman dan tidak alami apabila dibandingkan dengan posisi digendong menghadap orangtuanya. Coba bayangkan bila kita memeluk seseorang dari belakang punggungnya dan memeluk berhadapan. Mana yang terasa lebih nyaman? Karena bayi cenderung condong ke depan, kain gendongan harus bisa “menarik” bayi untuk menjaga agar bayi tidak jatuh ke depan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa posisi ini bisa memberikan tekanan-tekanan dan rasa sakit pada tulang punggung bayi. Bila bayi digendong di posisi ini dalam waktu yang lama, bisa menyebabkan tulang belakang bayi melengkung. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, posisi menggendong menghadap depan juga menimbulkan tekanan dan rasa sakit pada punggung orangtua yang menggendongnya, karena tidak alami dan melawan gravitasi.
MENGGANTUNG
Bayangkan apabila Anda berada dalam posisi menggantung sebagaimana bayi yang digendong menghadap depan. Kira-kira apa yang Anda rasakan? Selain tidak nyaman, penelitian juga menunjukkan bahwa posisi menggantung seperti ini menyebabkan adanya tekanan pada tulang punggung bayi (http://www.continuum-concept.org/reading/spinalStress.html). Ada juga dugaan bahwa posisi ini bisa menyebabkan hip dysplasia (pergeseran sendi antara tulang pinggul dan tulang paha) pada bayi. Ketika bayi berada dalam posisi menggantung, seluruh bobot bayi tertumpu pada tulang belakangnya. Bandingkan dengan posisi digendong menghadap orangtuanya, di mana bayi berada dalam posisi duduk yang normal, sehingga tumpuan bobot ada pada pinggul dan paha atas. Walaupun belum ada bukti penelitian yang akurat bahwa posisi menggantung ini bisa menyebabkan hip dysplasia, mengingat kondisi fisik dan psikis bayi masih dalam tahap perkembangan, kami meyakini setiap tindakan yang dilakukani (sekecil apa pun) saat menggendong bayi menghadap depan bisa mempengaruhi tulang punggung bayi dan bisa menyebabkan pergeseran sendi antara tulang pinggul dan tulang pahanya, sehingga meningkatkan risiko munculnya hip dysplasia pasca kelahiran.

Perbandingan Kondisi Normal & Hip Dysplasia
gambar diambil dari SINI

Sendi yang mengalami Dislokasi
gambar diambil dari SINI

Bayi dengan Hip Dysplasia yang sedang diterapi dengan menggunakan Pavlik Harness
gambar diambil dari SINI
Posisi menggendong yang optimal adalah bayi menghadap orangtuanya. Seperti yang sudah diuraikan di atas, secara psikis, posisi ini tidak menyebabkan stimulasi berlebihan pada bayi serta bayi akan merasa lebih aman dan percaya diri karena bisa melihat orangtuanya setiap saat. Selain itu, bayi juga tetap bisa leluasa bergerak. Ia bisa menoleh ke kanan atau ke kiri sesukanya dan hal ini justru akan membantu perkembangan otot leher bayi. Sebagai alternatif, apabila bayi ingin lebih leluasa melihat sekelilingnya, Anda bisa menggunakan posisi menggendong di pinggul Anda, sehingga bayi tetap berada pada posisi duduk yang normal namun bisa melihat sekelilingnya.

Posisi Gendong Menghadap Orangtua
gambar diambil dari www.bobitawrap.com


Posisi Gendong di Pinggul
gambar diambil dari www.bobitawrap.com

Artikel terjemahan ini juga dimuat di: http://facebook.com/bobitawrap
Read More →Mengapa Menggendong Menghadap Depan Tidak Disarankan?

Istri Sholehah

*diketik ulang oleh Humaira Ummu Abdillah dari majalah al-mawwaddah, Edisi I Tahun ke-3,Sya’ban 1430H/2009,Rubrik: Taman Pasutri, oleh: Ustadz Abu Amar al-Ghoyami hal:29-30*
Suami Anda mungkin tidak pernah berkata-kata secara terbuka dan apa adanya kepada Anda. Setiap Anda bertanya kepadanya ia selalu menjawab dengan mendahulukan perasaannya. Akibatnya, Anda tidak bisa puas dengan jawabannya yang memang sangat sedikit.Bila ini terjadi pada suami Anda, maka Anda harus tahu bahwa memang tidak semua laki-laki bisa begitu saja terbuka, namun benar-benar ada tipe suami yang memang pendiam dan pemalu.
Berikut tips yang bisa digunakan oleh istri untuk mengambil hati suaminya yang pendiam dan pemalu yang menurut hasil penelitan telah terbukti banyak memberi faedah bagi istri untuk bisa hidup berbahagia bersama suaminya.
 1. Jadilah Istri Yang Menghormati Suami
Bila istri menghormati suaminya, maka dengan mudahnya suami pun akan menghormatinya. Namun, bila istri tidak bisa menghormati suaminya maka selamanya ia akan menderita disisi suaminya. Mengapa? Apakah memang sikap saling menghormati merupakan kebutuhan asasi bagi suami yang tidak bisa ditawar-tawar lagi sehingga mereka mewajibkannya atas istri?
Banyak istri yang bila telah melahirkan anak suaminya beranggapan bahwa ia akan terus damai disisi suaminya. Ia menyangka akan senantiasa bahagia disisi suaminya hanya dengan telah lahirnya anak suaminya. Akibat dari sangkaan dan duga-duga ini akhirnya banyak istri yang lupa atau tidak lagi memandang perlu sikap hormat kepada suaminya. Ia banyak merendahkan suaminya dan menyepelekannya.
Ketahuilah, istri yang menghormati suaminya ialah istri-istri penduduk surga. Tidaklah Anda ingin meneladani mereka? Rasulullah shalallahu alaihi wassalam pernah bersabda:
 “Maukah aku kabarkan kepada kalian para istri kalian di surga? Wanita yang penyayang, sangat subur, dan suka kembali berbuat baik yang apabila berbuat aniaya ia akan mengatakan, ‘ Ini tanganku ada diatas tanganmu, aku tidak bisa sekejap pun memejamkan mata sehingga engkau ridho kepadaku”1
Bukankah meminta maaf merupakan bentuk penghormatan yang tinggi? Bukankah mengulurkan tangan mengharapkan maaf suami merupakan sikap hormat istri kepadanya?  Maka, bila Anda ingin menghormati suami, jadilah istri yang sabar atas kekhilafannya. Jadilah istri yang tidak pernah menentang suami saat ia marah. Jadilah istri yang menghargai dan menghormati cemburu suami. Jadilah istri yang bisa menjaga suami. Jadilah istri yang tidak enggan meminta maaf. Enggan meminta maaf suami adalah bukti kesombongan istri. Tunjukkan rasa hormat dan perhatian Anda kepada suami dihadapan orang lain, baik saat ia bersamamu maupun saat ia tidak hadir disisimu. Dengan begitu, Anda telah menghormatinya dan insya Allah Anda akan senantiasa bahagia disisinya. Perkataan yang mudah terucap dan mudah menghancurkan rumah tangga ialah, “ Aku tidak akan menghormatimu lagi”.
 2. Jadilah Istri Yang Bertanggung Jawab
Banyak istri mengeluhkan perihal suaminya yang tidak bertanggung jawab. Sementara banyak pula suami yang menganggap istrinya tidak bertanggung jawab.
Dalam masalah ini, penting sekali kita menilik kisah Asma’, putri Abu Bakar ash Shidiq. Ia adalah istri yang ikut memikul tanggung jawab dirumah suaminya secara sempurna. Bahkan ia tetap menjaga dan menghormati perasaan serta kecemburuan suaminya.
Suaminya ialah Zubair, seorang sahabat yang fakir. Asma’ pun tahu bahwa suaminya sangat membutuhkan kesiapannya untuk ikut memikul tanggung jawab keluarga bersamanya. Ia biasa mengurusi makanan kuda Zubair, menjahit tempat airnya, menumbuk gandum, mengusung biji-bijian dari kebun dan lain-lainnya. Namun begitu, ia sangat menyadari bahwa keadaanya tidak boleh mengurangi rasa hormatnya kepada suaminya. Ia tetap menjaga perasaan suaminya dan kecemburuannya. Ia lebih memilih mengusung biji-bijian diatas pundaknya dengan berjalan kaki daripada naik untuk padahal ada kaum laki-laki bersamanya. Hal itu hanya demi menghargai kecemburuan suaminya. Sehingga dihadapan istri yang sangat menghargai dan bertanggung jawab inilah sosok seorang suami pun luluh hatinya sehingga ia berkata, “ Demi Allah, pengorbananmu untuk membawa biji-bijian itu jauh lebih berat bagiku daripada dudukmu diatas unta Rasulullah shalallahu aalaihi wassalam”.Memang , Asma’ lebih mendahulukan kecemburuan suaminya sehingga tidak menerima tawaran Rasulullah Shalallahualaihi wassalam untuk naik di unta beliau saat mengusung biji-bijian.
 3. Jadilah Istri Yang Terbuka dan Menghargai Perasaan
Ketenteraman perasaan dipengaruhi oleh terungkapnya isi hati pasutri. Ungkapan isi hati tentang rasa cinta kasih istri terhadap suami merupakan factor utama untuk mewujudkan kebahagiaan rumah tangga. Para suami sangat membutuhkan hal itu, sebagaimana istripun membutuhkannya. Bahkan Rasulullah Shalallahu aalaihi wassalam membolehkan istri berdusta dalam pengungkapan rasa cinta dan kasihnya terhadap suaminya demi terwujudnya kehangatan hubungan berumah tangga dan demi terpeliharanya ikatan pernikahan.2  Lalu,mengapa pasutri tidak melakukannya? Mengapa para istri tidak mengutarakan isi hatinya kepada suaminya tentang sesuatu yang bisa membahagiakan kehidupan rumah tangganya?
4. Percayalah Kepada Suamimu
Rasa cemburu merupakan bukti yang sangat kuat akan besarnya cinta dan kasih istri kepada suaminya. Sehingga rasa cemburu terkadang dibutuhkan untuk mengungkapkan isi hati istri kepada suaminya bahwa ia mencintai dan mengasihinya. Bahkan, sifat pencemburu merupakan hal yang lazim bagi wanita. Namun cemburu ada dua, sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam:
“ Ada diantara sifat cemburu ada yang dicintai dan ada pula yang dibenci oleh Allah. Adapun cemburu yang dicintai Allah adalah cemburu dalam keragu-raguan, sedangkan cemburu yang dibenci oleh Allah ialah cemburu tidak dalam keragu-raguan”3
Cemburu tidak boleh menghilangkan kepercayaan istri kepada suaminya dengan memastikan bahwa suaminya telah salah dan menyeleweng, misalnya si istri mengatakan: “ Mengapa kamu telat pulang?” atau “ Darimana saja tadi kamu pergi?” atau “ Berapa banyak wanita yang bekerja ditempat kerjamu?” Semua perkataan ini dan yang senada ialah cemburu yang tidak baik sebab didasari penetapan bahwa suaminya telah salah dan menyeleweng, bukan dibangun diatas kepercayaan atau sekadar duga-duga dan rasa ragu yang akan hilang dengan penjelasan dari suami.
 5. Jadilah Istri Yang Berakhlak Terpuji
Seorang suami yang shahih akan merasa bahagia dan terpenuhi kebutuhan asasinya bila beristrikan seorang wanita yang baik akhlaknya. Wanita yang buruk ialah wanita yang perkataannya selalu bermakna ancaman, ucapan dan suaranya kasar, tidak mau tahu kebaikan orang lain atasnya, dan suka mencari-cari keburukan orang lain. Selain itu, ia juga tidak mengasihi suami, sedikit rasa malunya, suka mencela, pemarah, rumahnya kotor, suka menunjuk dengan tangan dan jarinya, biasa berdusta, dan selalu meneteskan air mata buaya. Istri yang berakhlak terpuji tidak memiliki sifat-sifat tersebut. Bahkan, disaat ia sedang cemburu sekalipun, ia hanya akan menyebut kebaikan suami yang tidak bisa tidak harus membuatnya cemburu.Semoga dengan 5 hal in Anda, para istri , akan berbahagia bersama suami Anda. Wallahul Muwaffiq.

Catatan kaki:
  1. Hadits Hasan, lihat Shahihul Jami’ 2604 oleh Syaikh al-Albani []
  2. lihat dalam Shahih Muslim, Bab Dusta yang di Perbolehkan hadits no.1810 dan Bukhari no.2692 bunyi haditsnya adalah : “Saya tidak pernah mendengar Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam memberi kelonggaran berdusta kecuali dalam 3 hal: [1] Orang yang berbicara dengan maksud hendak mendamaikan, [2] orang yang berbicara bohong dalam peperangan dan [3] suami yang berbicara dengan istrinya serta istri yang berbicara dengan suaminya mengharapkan kebaikan dan keselamatan atau keharmonisan rumah tangga []
  3. Hadits Hasan, riwayat Abu Dawud 2661 dan Nasai 2570, lihat Shahihul Jami’ 2221 oleh Syaikh al-Albani []
Read More →Istri Sholehah

Rabu, 30 Mei 2012

Mendoakan Anak

“Ya Rabb kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk dan patuh kepada Engkaum dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami ummat yang tunduk patuh kepada Engkau.1
“Ya Rabb ku, berilah untukku anak-anak yang shalih.2
“Ya Rabb kum jadikanlah aku orang yang menegakkan sholat dan juga anak-anakku. Ya Rabb ku, terimalah doaku.3
“Jauhkanlah aku dan anak keturunanku dari menyembah berhala.”4
Demikianlah doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim alaihissalam yang diabadikan oleh Allah dalam kitab-Nya.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dalam banyak riwayat diceritakan bahwa beliau shallallahu alaihi wa sallam juga sering berdoa untuk anak-anak beliau dan untuk anak-anak kaum muslimin.
Imam Bukhari meriwayatkan dari hadits Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau shallallahu alaihi wa sallam pernah memegang Usamah bin Zaid dan Al Hasan bin Ali seraya berdoa, “Ya Allah, sungguh aku mencintai keduanya, maka cintailah mereka berdua.”5
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga pernah berdoa untuk Usamah bin Zaid. Imam Ahmad (5/201) meriwayatkan dengan isnad yang hasan dari Usamah bin Zaid, dia berkata,
“Ketika penyakit Rasululullah Shallallahu alaihi wa sallam semakin parah, aku dan para sahabat berangkat ke kota madinah. Lalu aku masuk menemui rasululullah shallallahu alaihi wa sallam. Aku diam dan beliau tidak berbicara apa-apa. Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya ke langit dan mengarahkan kepadaku. Aku tahu, beliau berdoa untukku.”
Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga pernah berdoa untuk anak-anak Ja’far bin Abi Thalib.
“Ya Allah, berilah ganti kepada keluarga yang ditinggal (syahid) Ja’far dan berkahilah kekuatan (memukul) tangan kanan Abdullah bin Ja’far.”6
Imam Bukhari meriwayatkan dalam shahihnya (no.1982), bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah mendoakan kebaikan dunia dan akhirat untuk Anas bin Malik, “Ya Allah, karuniakanlah harta dan anak kepadanya dan berkahilah dia.” (Lantaran doa itu, di kemudian hari), Anas bin Malik termasuk orang Anshar yang paling banyak memiliki harta.
Mereka, para nabi, manusia-manusia terbaik di dunia ini, berdoa untuk anak keturunan mereka, berdoa untuk anak-anak orang lain. Sudah kah kita juga senantiasa berdoa untuk anak keturunan kita?
‘Ya Rabb kami, berilah untuk kami dari istri dan anak-anak kami penyejuk pandangan mata dan jadikanlah kami pemimipin orang-orang bertakwa.7
“Ya Rabb ku, tunjukkanlah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yag telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shalih yang Engkau ridhai. Berilah kepadaku kebaikan dengan memberi kebaikan kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.8
“Ya Allah, mudahkanlah kami untuk selalu berdoa kepada Mu. Jangan jadikan kami termasuk orang-orang yang sombong, orang-orang yang enggan berdoa kepada Mu.”
Sumber: Tarbiyatul Abna’, Syaikh Musthofa Al Adawi.
Read More →Mendoakan Anak

Mencetak anak Shalih - Jangan Salah Mendidik 3

JANGAN SALAH MENDIDIK (bag.3)
penyusun: Ust. Zaenal Abidin bin Syamsudin, Lc
11. Khawatir yang Berlebihan
Perasaan takut terhadap keselamatan dan rasa khawatir terhadap masa depan anak merupakan sifat yang wajar ada pada setiap orangtua. Namun, perasaan itu akan berubah menjadi bahaya bila berlebihan dan berubah menjadi was-was akan keselamatan anaknya, bersikap bakhil karena takut beban biaya hidup anaknya tidak terpenuhi, dan mencintai anak secara berlebihan.

Ketakutan seperti itu hanya akan membuat hidup terbebani, tidak percaya dengan takdir, dan mengurangi ketawakalannya kepada Allah. Yang ada nanti hanya perasaan tidak tenang dan khawatir terhadap nasib anaknya. Inilah yang kadang membuat orangtua tidak tega saat melepas anaknya menempuh pendidikan boarding school (pondok) di pesantren. Padahal, setiap orangtua harus menyadari bahwa suatu saat nanti anak akan berpisah dengannya, baik untuk mencari ilmu atau mencari pekerjaan untuk menghidupi keluarganya setelah menikah kelak.
12. Kurang Sabar dalam Menerima Hasil
Bisa jadi orangtua sudah punya target-target tertentu atas pendidikan anaknya, atau boleh jadi orangtua telah mendidik anaknya untuk mengganti jabatannya atau memegang perusahaannya setelah  dia meninggal. Namun, ternyata sang anak mengecewakannya. Bukan karena ia nakal dan membangkang, melainkan karena bakat sang anak tidak sejalan dengan keinginan dan harapan orangtuanya. Akhirnya, kita dengar orang tua mencerca anaknya, “Tinggal belajar saja kok tidak bisa. Makanya, belajar yang betul!”
Padahal, kita semua sadar bahwa Allah subhanahu wa ta’ala mengaruniakan kecerdasan dan kemampuan yang berbeda kepada setiap hamba-Nya. Seharusnya orang tua bersikap bijak.  Kewajiban orangtua hanyalah berusaha semaksimal mungkin mengarahkan dan membina anak-anaknya, sedangkan hasilnya, Allah Maha Adil dan Maha Tahu apa yang tetbaik bagi hamba-Nya. Jadi, kenapa orangtua harus kecewa dengan hasil yang tidak sesuai keinginannya?  Bukankah lebih baik mengutamakan kesabaran dan keistikomahan dalam mendidik dan mengarahkan anak, daripada terpaku pada hasil akhirnya?
13. Curiga Berlebihan
Orang tua harus bersikap terbuka dan memberi kepercayaan kepada anak. Sikap ini akan memperlancar komunikasi dan interaksi dengan anak maupun anggota keluarga yang lain.  Keterbukaan dan kepercayaan juga akan membuat anak mencintai orangtuanya secara tulus dan memandang penuh hormat dan kasih pada keduanya. Sebaliknya, bila orang tua mudah menuduh
tanpa bukti, mencurigai setiap gerak-gerik anak tanpa alasan dan menganggap anak berkhianat kepada orangtuanya, perasaan anak akan tercabik-cabik, kekecewaan tumbuh, dan kemarahan anak kepada orangtua akan tersulut. Apalagi bila anak merasa apa yang dituduhkan kepadanya tidak benar.
Oleh karena itu, orang tua harus berhati-hati dalam menilai anak-anaknya. Jangan mudah curiga dan menuduh anak dengan sesuatu tanpa alasan dan bukti hanya karena kurang cinta atau cemburu. Orang tua juga tidak boleh meremehkan kemampuan dan kelebihan anak dengan menganggapnya masih terlalu kecil.
Di pihak lain, sang anak pun tak boleh mudah memvonis orangtuanya tidak sayang dan membencinya. Seharusnya seorang anak bersabar menghadapi sikap orang tua yang kurang berkenan dan sebaiknya mencari informasi yang sebenarnya kenapa orangtuanya bersikap demikian, dan menghilangkan dendam kepada orangtua karena sikapnya tersebut. Sebab, dendam yang dibiarkan bisa memutus hubungan silaturahim. Maka, pupuklah sikap saling percaya,  tumbuhkan empati, dan sikap terbuka dalam menghadapi setiap masalah.
14. Menjauhkan Anak dari Orang Shalih
Kalau tidak bergaul dengan ulama atau orang shalih, pasti kita akan bergaul dengan orang-orang bodoh dan ahli maksiat. Kedekatan dengan para ulama dan orang shalih akan memotivasi anak untuk cinta pada kebaikan, amal shalih, dan lingkungan yang bagus. Siapa yang berkumpul dengan orang-orang baik atau hidup di lingkungan yang baik, akan tertular kebaikannya. Dan siapa yang berkumpul dengan orang-orang buruk atau hidup di lingkungan yang buruk, akan pula terkena getah keburukannya.
Wahai anak shalih yang mendambakan surga, jangan biarkan dirimu bergaul dengan orang buruk berhati serigala, orang munafik, orang fasik dan ahli bid’ah perusak agama. Ingat, orang yang baik akan dikumpulkan bersama orang baik dan orang yang buruk akan berkumpul dengan orang yang buruk. Dan pada Hari Kiamat kelak, seseorang dikumpulkan bersama orang yang dicintainya.
dari buku:
judul: “Untukmu Anak Shalih”
penyusun: Ust. Zaenal Abidin bin Syamsudin, Lc
penerbit: rumah penerbit al-manar
halaman: 42-45
Read More →Mencetak anak Shalih - Jangan Salah Mendidik 3

Mencetak anak Shalih - Jangan Salah Mendidik 2

JANGAN SALAH MENDIDIK (bagian 2)
penyusun: Ust. Zaenal Abidin bin Syamsudin, Lc
5. Motivasi yang Kurang Tepat
Kesalahan orangtua atau guru dalam memberi motivasi kepada anak didiknya bisa memberi dampak yang kurang baik. Misalnya, mendoromg anak berprestasi dengan hadiah yang menggiurkan, atau memotivasi anak berprestasi agar tidak tersaingi oleh teman-temannya, atau memotivasi anak agar bangga dengan prestasi yang telah dicapainya. Motivasi yang demikian itu akan merusak watak dan pribadi anak, karena anak terdorong bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu bukan karena Allah, melainkan karena ingin berprestasi dan mendapat hadiah yang menggiurkan.
Parahnya lagi, hanya untuk mengejar hadiah yang dijanjikan, si anak bisa saja menghalalkan segala cara, dengan mencontek atau berbuat curang lainnya, yang penting hadiah didapat.
Alhasil, bila dia tidak bisa berprestasi, maka dia akan menjadi orang yang frustasi dan malas belajar, sedangkan pada anak yang didorong agar tidak tersaingi oleh teman-temannya akan timbul sifat angkuh, sombong dan egois. Dan anak yang dimotivasi agar bangga dengan prestasi yang dicapainya, tumbuh menjadi anak yang tidak pandai bersyukur kepada Allah; ia hanya bersemangat menuntut ilmu, tapi kehilangan kendali bila gagal.
6. Membatasi Kreativitas Anak
Ada sebagian orangtua yang membatasi, memaksa dan selalu menentukan kreativitas anak. Ini akan mengekang bakat anak, membuat anak kurang percaya diri, tidak pandai bergaul, dan cenderung memisahkan diri dari teman-temannya. Seharusnya orangtua mengarahkan, membimbing, mendorong dan memberi fasilitas agar anak mengembangkan kreativitasnya sepanjang kreativitas itu tidak melanggar syariat, tidak merugikan dan mengganggu orang lain, dan bermanfaat untuk diri maupun agamanya. Anak yang merasa didukung kreativitasnya akan tumbuh dengan kepala yang penuh ide cemerlang dan menjadi orang yang bertanggung jawab, sekaligus menjadi anak yang bangga dengan orang-tuanya.
7.  Membatasi Pergaulan
Kadang, karena tidak ingin anak terpengaruh oleh perilaku buruk teman bergaulnya, orangtua bertindak sangat protektif terhadap anaknya. Bahkan, anak tak boleh “nimbrung” jika orang tuanya sedang menerima tamu. Atau, anak hanya diperbolehkan bergaul dengan teman-teman tertentu yang belum tentu shalih, tapi justru dilarang mendekati temannya yang shalih, paham As-Sunnah dan rajin beribadah.
Sikap orangtua seperti di atas membuat anak menjadi pemalu dan tidak pandai bergaul, atau akan membuat anak mudah merendahkan orang lain yang dianggap tidak selevel dengannya.
Orangtua bijaksana akan mengawasi pergaulan anak-anaknya, tanpa terlalu membatasi tapi juga tidak membiarkan anak bergaul bebas. Orangtua harus selalu mengingatkan dan memantau agar anak bergaul dengan orang-orang shalih, yang paham As-Sunnah, rajin beribadah dan berakhlak mulia serta teman-teman yang bisa memotivasinya menjadi orang yang bermanfaat untuk diri, agama, orang tua dan orang di sekitarnya.
8. Tidak Disiplin dan Kurang Tertib
Ketidakdisiplinan dan kurang tertibnya orang tua dalam mendidik anak akan membuat anak juga tidak disiplin dan tertib dalam menjalani hidupnya. Orangtua dan para pendidik harus menanamkan hidup disiplin dan tertib sejak usia dini sehingga anak terbiasa hidup disiplin dan tertib dalam menunaikan tugas-tugas harian, terutama yang terkait dengan kewajiban agama dan ibadah kepada Allah, tugas rumah dan tugas sekolahan. Anak harus dilatih untuk membiasakan shalat fardhu tepat waktu dan berjemaah di masjid (bagi anak laki-laki), melatih diri untuk berpuasa, serta menaati perintah orangtua dalam kebaikan, bukan dalam kemaksiatan.
Setiap orangtua atau pendidik hendaknya membuatkan jadwal rutin harian, yang berkaitan dengan ibadah, tugas harian maupun tugas sekolah, dan orangtua harus senantiasa mengontrol dan mengawasinya jangan sampai ada yang terlewatkan.
9. Hanya Pendidikan Formal
Sebagian orangtua sudah merasa cukup mendidik anak bila sudah memberi mereka pendidikan formal atau kursus bimbingan belajar. Padahal, kebanyakan lembaga tersebut mengajarkan ilmu keduniaan saja, tanpa memedulikan kebutuhan prinsipil seperti pendidikan akidah, pembinaan akhlak dan pendidikan yang berbasis pada kemandirian. Alhasil, lulus dari pendidikan formal, anak tidak bisa menghadapi realitas dan persaingan hidup. Sebab, kebutuhan ilmu sang anak tidak dapat dipenuhi hanya melalui madrasah saja.
Dengan kata lain, setiap anak harus membekali dirinya dengan berbagai pengetahuan yang berkaitan dengan realitas hidup, perkembangan teknologi, bisnis, informasi, komunikasi, situasi terkini, dunia tumbuhan dan binatang. Dan untuk itu, orangtua haruslah aktif dan selektif dalam memilihkan bacaan, yaitu memilihkan bacaan yang bermanfaat dan tidak bertentangan dengan syariat Islam. Karenanya, pendidikan non formal, terutama pendidikan agama mutlak diperlukan, karena dengan pendidikan inilah si anak akan dapat menyaring, mana ilmu teknologi, bisnis, komunikasi, dan segala hal yang bermanfaat atau justru berpotensi merusak akidah maupun akhlak seseorang.
10. Kurang Mengenalkan Tanggung Jawab
Orangtua harus menumbuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab yang tinggi pada anak-anaknya akan tugas dan kewajiban mereka, baik yang terkait dengan urusan agama maupun dunia. Masing-masing harus merasa bahwa tugas sekecil apa pun merupakan amanah yang harus diemban dan beban tanggung jawab yang harus dipikul sepenuh kemampuan. Anak harus dilatih untuk lebih dahulu menunaikan kewajiban dari pada menuntut haknya baik hubungannya dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala maupun kepada sesama manusia terutama kepada orangtua, sanak-kerabat dan teman-temannya.
Orangtua harus mengenalkan kepada anak-anaknya tanggung jawab kepada agama, diri, dan lingkungannya. Bahkan anak harus dikenalkan pada kewajiban zakat, infak dan sedekah, menyantuni anak yatim dan fakir-miskin agar tumbuh rasa tanggung jawab dan sensitivitasnya pada agama dan lingkungan, baik lingkungan rumah maupun sekolah.
11.Khawatir yang Berlebihan
12.Kurang Sabar dalam Menerima Hasil
13.Curiga Berlebihan
14.Menjauhkan Anak dari Orang Shalih
keterangan poin 11-14, edisi depan, insya allah…
dari buku:
judul: “Untukmu Anak Shalih”
penyusun: Ust. Zaenal Abidin bin Syamsudin, Lc
penerbit: rumah penerbit al-manar
halaman: 38-42
Read More →Mencetak anak Shalih - Jangan Salah Mendidik 2

Mencetak anak Shalih - Jangan Salah Mendidik 1

JANGAN  SALAH  MENDIDIK
penyusun: Ust. Zaenal Abidin bin Syamsudin, Lc
Lembaga pendidikan hanya sebuah sarana dan sekolah hanya sekadar tempat singgah anak untuk menjalani persiapan menuju jenjang pendidikan berikutnya. Namun, sangat disayangkan sebagian lembaga pendidikan ternyata lebih banyak mewarnai perilaku dan tabiat buruk anak. Oleh karena itu, bila sukses dunia-akhirat adalah pertimbangan utama, maka orangtua harus pandai-pandai memilih lembaga pendidikan yang sejalan dengan syariat Islam.
Banyak orang awam dan berkantong tebal salah dalam memilih lembaga pendidikan. Alih-alih mempertimbangkan kebersihan akidah dan keluhuran akhlak bagi anak-anaknya, mereka hanya berorientasi pada keberhasilan di dunia. Alhasil, mereka hanya memilih sekolah favorit yang ternama dan bergengsi walaupun harus mengeluarkan biaya yang sangat besar. Sekolah mahal dipakai sebagai alat pengangkat prestise orangtua, sekadar alat untuk menunjukkan bahwa orangtua mampu menyekolahkan anak di sekolah pilihan orang kaya. Bila sudah begini, janganlah terlalu berharap memiliki anak shalih.
Berikut beberapa contoh kesalahan orang tua dalam memberikan pendidikan buat anak-anaknya:
1. Salah Tujuan
Seringkali orangtua menyekolahkan anak karena malu pada tetangga bila anaknya bodoh atau kalah kecerdasannya, atau khawatir kelak anaknya tidak mendapat pekerjaaan yang layak. Atau, si orangtua hanya ingin agar anaknya nanti menjadi pengawai negeri dan pejabat tinggi yang banyak harta dan hidup mapan. Padahal, orangtua haruslah berangkat dari niat menjalankan
perintah Allah, yaitu memenuhi kewajiban hamba sebagai orangtua yang memang dituntut untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi hamba Allah subhanahu wa ta’ala yang bertakwa dan shalih, yang menjadi simpanan abadi di akhirat kelak.
Sayangnya, saat ini justru sekolah yang melulu berorientasi pada keberhasilan dunialah yang menjadi prioritas banyak orang awam. Mereka tak memperhatikan apakah terjadi ikhtilat atau tidak. Sehingga kemaksiatan mudah tercipta di sekolah tersebut, karena landasan agama dicampakkan, sementara dunia menjadi tujuan. Lihatlah, di sekolah-sekolah yang ikhtilat,
banyak terjadi kasus zina melalui budaya pacaran, pergaulan bebas, dan asmara buta sehingga kekejian merebak dan perzinahan merajalela.
2. Salah Sekolahan
Bisa jadi orangtua sudah benar dalam niat, tapi karena ilmu agamanya yang minim, ia salah mencarikan lembaga pendidikan bagi anak-anaknya. Misalnya, ia ingin anaknya paham ilmu agama, maka ia main masukkan saja anaknya ke sekolah agama seperti madrasah atau pesantren, tanpa peduli apakah pesantren itu penuh bid’ah atau tidak, dan apakah akidah dan akhlak para santri benar-benar terkontrol.
Harus diakui, saat ini masih ada sekolah Islam yang di situ bercampur-baur antara pelajar laki-laki dengan perempuan, atau kurang memperhatikan sistem pengajarannya, sehingga bercampur antara pelajaran yang syar’i dan bid’ah, bahkan antara ajaran Islam dan ajaran kafir. Alhasil, pemahaman dan efek buruklah yang diterima sang anak. Kelak, ia pun secara sistematis akan tumbuh menjadi generasi dengan pemahaman dan pengamalan Islam yang
menyimpang dari syariat Islam.
3. Salah Teladan
Sebagaimana yang telah saya jelaskan di atas, keteladan memiliki pengaruh kuat dalam proses pendidikan anak. Perilaku orangtua maupun guru berdampak kuat bagi pembentukan kematangan pribadi sang anak. Teladan yang salah akan membuat anak terdidik di atas kebiasaan buruk dan perilaku negatif. Karena itu, orangtua harus memilih pendidik yang menjunjung tinggi
nilai-nilai akidah dan moral, serta memiliki kelebihan ilmu dan amal dibanding murid-muridnya.
4. Salah Metode Pendidikan
Bisa saja pelajaran yang diberikan kepada sang anak sudah baik, tapi cara penyampaiannya yang tidak tepat, sehingga tujuan dan target pendidikan tidak tercapai, atau anak didik menjadi gagal. Mendisiplinkan anak-anak dengan sanksi kekerasan fisik, misalnya, hanya membentuk anak berwatak keras. Sebaliknya, memberi toleransi yang berlebihan akan membuat anak semakin manja. Anak yang selalu diluluskan permintaan materinya akan tumbuh menjadi anak yang cinta dunia, sementara anak yang biasa diabaikan permintaannya, bisa punya kebiasaan mencuri. Di sekolah, anak hanya dicecar dengan hafalan, tapi kurang diajak memahami suatu permasalahan.
5. Motivasi yang Kurang Tepat
6. Membatasi Kreativitas Anak
7. Membatasi Pergaulan
8. Tidak Disipilin dan Kurang Tertib
9. Hanya Pendidikan Formal
10.Kurang Mengenalkan Tanggung Jawab
11.Khawatir yang Berlebihan
12.Kurang Sabar dalam Menerima Hasil
13.Curiga Berlebihan
14.Menjauhkan Anak dari Orang Shalih
keterangan poin 5-14, edisi depan, insya allah…
dari buku:
judul: “Untukmu Anak Shalih”
penyusun: Ust. Zaenal Abidin bin Syamsudin, Lc
penerbit: rumah penerbit al-manar
halaman: 35-38
Read More →Mencetak anak Shalih - Jangan Salah Mendidik 1

Anak, Perhiasan sekaligus Ujian

Allooh Subhannahu Ta’ala berfirman:


ٱلۡمَالُ وَٱلۡبَنُونَ زِينَةُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا‌ۖ

“Harta dan anak-anak adalah perhiasaan kehidupan dunia “(QS. Al-Kahfi:46)
Ya tentu saja, anak adalah perhiasan kehidupan dunia. Betapa jiwa kita merasa bahagia menyaksikan mereka dan hati pun bergembira saat bercanda ria dengan mereka.

Namun waspadalah, sebab anak adalah fitnah (ujian).
Dan Allooh Subhannahu Ta’ala berfirman:
إِنَّمَآ أَمۡوَٲلُكُمۡ وَأَوۡلَـٰدُكُمۡ فِتۡنَةٌ۬‌ۚ وَٱللَّهُ عِندَهُ ۥۤ أَجۡرٌ عَظِيمٌ۬
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); dan di sisi Allah-lah pahala yang besar” (QS. At-Taghaabun:15)

Jangan kita terpedaya!
Anak, kadang membuat seorang hamba menjadi angkuh dan tidak mensyukuri nikmat
Allooh Subhannahu Ta’ala. Ia menjadi angkuh dan berbangga diri karena anaknya, merasa paling tinggi dari orang lain. Ia sombong dan takabbur, bahkan merendahkan orang lain dan berlaku aniaya. Maka hal itu hanya mengantarkannya ke neraka.

Simak firman Allooh Subhannahu Ta’ala berikut ini:

(وَمَآ أَرۡسَلۡنَا فِى قَرۡيَةٍ۬ مِّن نَّذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتۡرَفُوهَآ إِنَّا بِمَآ أُرۡسِلۡتُم بِهِۦ كَـٰفِرُونَ (٣٤
(وَقَالُواْ نَحۡنُ أَڪۡثَرُ أَمۡوَٲلاً۬ وَأَوۡلَـٰدً۬ا وَمَا نَحۡنُ بِمُعَذَّبِينَ (٣٥
(قُلۡ إِنَّ رَبِّى يَبۡسُطُ ٱلرِّزۡقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقۡدِرُ وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ (٣٦
وَمَآ أَمۡوَٲلُكُمۡ وَلَآ أَوۡلَـٰدُكُم بِٱلَّتِى تُقَرِّبُكُمۡ عِندَنَا زُلۡفَىٰٓ إِلَّا مَنۡ ءَامَنَ وَعَمِلَ صَـٰلِحً۬ا فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ
(لَهُمۡ جَزَآءُ ٱلضِّعۡفِ بِمَا عَمِلُواْ وَهُمۡ فِى ٱلۡغُرُفَـٰتِ ءَامِنُونَ (٣٧


Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata:”Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya”.

Dan mereka berkata:”Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan di azab”.

Katakanlah:”Sesungguhnya Rabb-ku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikendaki-Nya), akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, merekalah itu yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam jannah). (QS. Saba’: 34-37)
Anak, kerap kali mendorong ayah untuk meghalalkan usaha yang haram. Demi masa depan anak katanya…
Ia pun berusaha keras mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, dengan segala cara, sekalipun ia harus mendzhalimi yang lemah, memusuhi manusia atau memutus tali silaturrahim.


Anak, kadang membuat seorang hamba menjadi kikir dan penakut. Saat ingin bersedekah, setan datang kepadanya seraya berkata,”Anakmu tadi minta ini dan itu! Maka demi anaknya, ia pun urung menginfakkan hartanya di jalan Allooh Subhannahu Ta’ala. Padahal yang diminta oleh anaknya itu bukanlah suatu kebutuhan primer.


Benarlah sabda Rosulullooh Shololloohu ‘alahi Wassallam:
“Sesungguhnya anak bisa membuat seseorang menjadi bakhil, penakut, jahil dan bersedih.” (HR. Al-Hakim (5284) dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jaami’(1990))


Ketika ia harus mengatakan kalimat yang hak, ia berfikir dua kali. Ia takut petaka akan menimpa dirinya dan anak kesayangannya. Ia pun memilih diam daripada menyampaikan kebenaran.

Ketika anak jatuh sakit, rasa iba mendorong orang tua bertindak bodoh, melanggar syari’at agama dengan ucapan maupun perbuatannya, mengugat takdir Allooh dan tidak menerima ketetapan-Nya. Ia pun membawa anaknya ke dukun padahal Nabi melarang pebuatannya itu.

Yang parah lagi, ada pula anak yang mendorong orang tuanya kepada kesesatan dan kekafiran, Wallaahul musta’an.


Perhatikanlah orang yang tertipu disebabkan anak-anaknya dan tidak mensyukuri nikmat Allooh ini! Ia adalah seorang kafir Makkah bernama Khalid bin Mughirah. Allooh Subhannahu Ta’ala berkata tentangnya:
Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian.

Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak,

dan anak-anak yang selalu bersama dia,
dan Ku-lapangkan baginya (rezki dan kekuasaan) dengan selapang-lapangnya,

kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahnya.

Sekali-kali tidak (akan Aku tambah), karena sesungguhnya dia menentang ayat-ayat Kami (al-Qur’an).

Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan. (QS. Al-Muddatstsir: 11-17)
Dia adalah lelaki yang dikarunia anak-anak dan Allooh menjadikan ia selalu bersama mereka untuk mengais rizki. Bahkan rizki lah yang mengelilinginya. Dan anak-anaknya senantiasa berada di sisi nya menjadi hiburan baginya. Walau demikian, ia tidak mensyukuri nikmat Allooh, bahkan dibalasnya dengan kekufuran.
Akibatnya, Allooh Subhannahu Ta’ala berfirman:

Aku akan memasukkannya ke dalam Saqar.
Tahukah kamu apa (naar) Saqar itu

Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan.

(Naar Saqar) adalah pembakar kulit manusia. (QS. Al-Muddatstsir: 26-29)

Lalu bagaimana caranya agar kita terhindar dari fitnah (godaan) ini?
Jadikanlah cinta pertama kita untuk Allooh Subhannahu Ta’ala. Jadikan manusia yang paling kita cintai adalah Rosul-Nya dan bertakwalah kepada Allooh dalam mengurus mereka.


Rosulullooh Shololloohu ‘alahi Wassallam mengajarkan bahwa di antara yang dapat menghapuskan keburukan akibat godaan anak adalah mengerjakan sholat, puasa, shodaqoh dan beramar ma’ruf nahi munkar. Rosulullooh Shololloohu ‘alahi Wassallam bersabda:
“Gangguan menimpa seseorang disebabkan keluarga, harta, anak, diri dan tetangganya dapat dihapuskan oleh puasa, sholat, shodaqoh dan beramar ma’ruf nahi munkar.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Walloohu a’lam bish showab.


*Ditulis ulang oleh Ummu Tsaqiif al-Atsariyyah dari buku “Mencetak Generasi Robbani, Pustaka Darul Ilmi untuk jilbab.or.id*
Read More →Anak, Perhiasan sekaligus Ujian

Jumat, 25 Mei 2012

Aneka Resep Makanan Halus untuk Bayi

Aneka Bubur
1. Bubur nasi polos
Nasi yang sudah matang 3 sdm, tambah air secukupnya, rebus hingga menjadi bubur nasi yang halus dan agak kental (
kira-kira 15 menit ). Atau kalau mau cepat rebus hingga mendidih (kira-kira 5 menit ) lalu diblender/disaring. Untuk bubur nasi ini bisa dibuat dalam jumlah besar, kemudian disimpan di tempat plastik kecil dan simpan difreezer. Kalau mau makan dipanaskan dengan microwave atau direndam air panas.

2. Bubur roti polos
Roti tawar 1/2 lembar tanpa ada kulit coklatnya. Cabik kecil-kecil rebus dengan air secukupnya sampai 1/2 lunak. Bila sudah 1/2 lunak, campur susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak.

3. Bubur makaroni polos
Rebus makaroni sampai 1/2 lunak dengan air panas. Setelah 1/2 lunak, masukkan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak.

4. Bubur kentang polos
Rebus 1/3 kentang ukuran sedang sampai 1/2 lunak dengan air panas. Setelah 1/2 lunak, masukkan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak.

5. Bubur cornflake
Rebus 2 - 3 sdm cornflake sampai 1/2 lunak dengan air panas. Setelah 1/2 lunak, masukkan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak.

6. Bubur havermuth
Rebus 2 - 3 sdm havermuth sampai 1/2 lunak dengan air panas. Setelah 1/2 lunak, masukkan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak.

7. Bubur jagung
Serut biji jagung muda rebus sampai lunak dgn air panas, kemudian campur dengan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak ( atau untuk lebih cepat, boleh diblender setelah matang ). Terakhir, saring untuk menghilangkan kulitnya.

8. Bubur beras merah
Bubur instant beras merah campur dengan susu formula 30 cc aduk sampai rata dan halus.

9. Bubur kacang hijau
Bubur instant kacang hijau campur dengan susu formula 30 cc aduk sampai rata dan halus.

Aneka Nasi Tim Saring

1.Nasi Tim Saring Ikan Kakap
Bahan :
20gr beras,
625 cc air,
25 gr ikan kakap,
30gr tahu,
25gr tomat dipotong kecil
25gr daun kangkung iris kasar
1 sdt mentega (mentega unsulted merek anchor)
Cara :
Rebus beras, air, ikan, dan tahu sampai menjadi bubur, masukkan kangkung dan tomat hingga matang. Masukkan mentega sambil diaduk. Setelah dingin haluskan dengan blender atau saringan kawat.

2.Nasi Tim Saring Brokoli
Bahan :
20gr beras,
625cc air,
25gr daging giling,
25 gr brokoli buang tangkainya,
25gr tomat dipotong kecil
1 butir kuning telur ayam kampung
10gr keju parut
Cara :
Rebus beras, air, dan daging giling sampai menjadi bubur, masukkan brokoli dan, tomat hingga matang. Masukkan kuning telur dan keju parut sambil diaduk. Setelah dingin haluskan dengan blender atau saringan kawat.

3.Nasi Tim Saring dengan Telur
Bahan :
20gr beras,
625cc air,
25gr tempe,
25 gr daun kangkung,
25gr tomat dipotong kecil
1 kuning telur ayam kampung
1 sdt mentega (unsalted)
Cara :
Rebus beras, air, dan tempe sampai menjadi bubur, masukkan kangkung dan tomat hingga matang. masukkan kuning telur dan mentega sambil diaduk. Setelah dingin haluskan dengan blender atau saringan kawat.

4.Nasi Tim Saring dengan Teri
Bahan :
20gr beras,
625cc air,
25gr tempe,
25 gr daun bayam,
25gr tomat dipotong kecil
1 sdm teri bubuk
1 sdt mentega
Cara :
Rebus beras, air, dan tempe sampai menjadi bubur, masukkan bayam, tomat dan teri bubuk hingga matang. Masukkan mentega sambil diaduk. Setelah dingin haluskan dengan blender atau saringan kawat.
catatan : cuci teri medan dalam jumlah sekehendak lalu sangrai sampai kering dan berwarna kecoklatan. Tumbuk halus teri sangrai dan simpan dalam tempat kering tertutup untuk dipakai selanjutnya.

5.Nasi Tim Saring dengan Daging
Bahan :
20gr beras,
625cc air,
25 gr daging giling,
50gr tahu,
50 gr oyong,
25gr tomat dipotong kecil
1 sdt mentega
Cara :
Rebus beras, air, daging giling dan tahu sampai menjadi bubur, masukkan oyong dan tomat hingga matang. Masukkan mentega sambil diaduk. Setelah dingin haluskan dengan blender atau saringan kawat.

6.Nasi Tim Saring Hati Sapi
Bahan :
20gr beras,
625cc air,
25 gr hati sapi,
25gr tempe,
50gr labu kuning,
25gr tomat dipotong kecil
1 sdt mentega
Cara :
Rebus beras, air, hati sapi dan tempe sampai menjadi bubur, masukkan labu kuning dan tomat hingga matang. masukkan mentega sambil diaduk. Setelah dingin haluskan dengan blender atau saringan kawat.

7.Nasi Tim Saring Ayam Isi Keju
Bahan :
20gr beras,
625cc air,
25 gr daging ayam,
25gr tempe,
25 gr buncis,
25gr tomat dipotong kecil
10 gr keju parut
Cara :
Rebus beras, air, daging ayamdan tempe sampai menjadi bubur, masukkan buncis dan tomat hingga matang. Masukkan keju parut sambil diaduk. Setelah dingin haluskan dengan blender atau saringan kawat.

8.Nasi Tim Saring Ayam dengan Wortel
Bahan :
20gr beras,
625cc air,
25 gr daging ayam giling,
25gr tempe,
25 gr wortel,
25gr tomat dipotong kecil
1 sdt mentega
Cara :
Rebus beras, air, daging ayam giling dan tempe sampai menjadi bubur, masukkan wortel dan tomat hingga matang. masukkan mentega sambil diaduk.
Setelah dingin haluskan dengan blender atau saringan kawat.

9.Nasi Tim Saring Ikan Tenggiri
Bahan :
20gr beras,
625cc air,
25 gr ikan tenggiri,
30gr tempe,
50 gr labu siam,
50gr tomat dipotong kecil
1 sdt mentega
Cara :
Rebus beras, air, ikan, dan tempe sampai menjadi bubur, masukkan labu siam
dan tomat hingga matang. masukkan mentega sambil diaduk.
Setelah dingin haluskan dengan blender atau saringan kawat.
Catatan : untuk tim saring ikan ini dengan bahan dan cara yang sama dapat diganti dengan ikan tuna dan ikan salmon untuk variasi.

10.Nasi Tim Saring Hati Ayam
Bahan :
20gr beras,
625cc air,
25 gr hati ayam,
25gr tempe,
25gr tomat dipotong kecil
25gr daun bayam iris kasar
1 sdt mentega
Cara :
Rebus beras, air, hati ayam, dan tempe sampai menjadi bubur, masukkan bayam dan tomat hingga matang. Masukkan mentega sambil diaduk. Setelah dingin haluskan dengan blender atau saringan kawat




Contoh Menu Satu Set (Per Satu Kali Makan)

1. Bubur nasi, wortel, bayam, kaldu ikan : wortel dan bayam diparut campur dgn bubur nasi, direbus lagi dengan kaldu ikan sampai lunak.
Ikan yang dibuang duri dan kulitnya & tahu putih direbus,ditiriskan, dicacah sampai halus, campur kecap asin sedikit. Apel diparut, atau boleh dicampur yogurt tawar.

2. Bubur kentang, brokoli, wortel,kaldu ikan teri : wortel dan brokoli diparut campur dgn bubur nasi, direbus lagi dengan
kaldu ikan teri sampai lunak.
Ikan teri (yang basah & halus) direbus sampai lunak, campur dgn 1/2 kuning telur rebus dan mayoneis ( sedikit ), aduk Dgn sendok sampai lunak dan halus.
Labu kuning direbus sampai lunak, dihaluskan dgn sendok.

3. Bubur makaroni, ikan tuna, keju parut : ikan tuna, makaroni, keju parut direbus sampai lunak, beri susu formula 30 cc,
rebus lagi hingga lunak dan matang.
Bunga kol dan tomat ( tanpa biji ) direbus, dihaluskan.
Jeruk manis peras

4. Bubur roti, pisang, ubi merah : rebus ubi merah sampai halus dan lunak, masukkan roti dan pisang yang sdh dikerok
campur susu formula 30 cc, rebus lagi hingga matang.
Kol,labu,ikan direbus, diparut dan disaring hingga lunak. .
Tomat diambil dagingnya (tanpa kulit dan biji ), dihaluskan

5. Bubur kentang, kuning telur, kaldu ayam : rebus kentang dengan kaldu dari daging ayam yang dada ( tanpa
lemak)campur dgn 1/2 kuning telur yang direbus sebelumnya, haluskan.
Dada ayam yang sudah direbus dicacah, dihaluskan .
Wortel dan apel dicampur, dijuice.

6. Bubur makaroni, kacang polong, wortel rebus sampai lunak, kemudian dihaluskan. Ikan dan jamur direbus sampai
lunak, dicacah halus. .
Puding susu & jeruk : rebus susu formula dgn air perasan jeruk, masukkan agar-2 bubuk secukupnya. Buat agar-agar
yang lembek ( tidak keras spt ukuran org dewasa)

7. Bubur jagung, asparagus : rebus kerokan biji jagung muda dan asparagus dgn air sampai lunak kemudian, bila sudah
lunak masukkan air susu formula, sampai agak mengental kemudian dihaluskan.
Salad bayam, tuna : rebus bayam dan ikan tuna sampai lunak, haluskan beri sedikit mayonaisse .
Yogurt tawar & sari buah melon.


Read More →Aneka Resep Makanan Halus untuk Bayi